Kementerian Energi dan Sumber DayaMineral (ESDM) memberikan rekomendasi kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menggunakan campuran biodiesel 20 persen (B20) pada bahan bakar solar yang digunakan armada kereta api mereka. Pasalnya, uji coba yang telah dilaksanakan selama enam bulan tersebut berjalan dengan sukses.

Rekomendasi tersebut diberikan setelah Kementerian ESDM menyelesaikan proses uji coba penggunaan B20 pada jenis lokomotif Progress Pail (EMD) dan General Electric (GE) milik PT KAI, yang digunakan untuk menarik kereta batu bara rangkaian panjang (babaranjang) di Dipo Lokomotif Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung, Selasa.

“Dari hasil uji coba ini, tidak ada masalah dalam penggunaan B20 di dua jenis lokomotif milik PT KAI. Ini sifatnya masih rekomendasi,” kata Ketua Tim Teknis Kajian dan Uji Jalan Penggunaan B20 pada PT KAI Dadan Kusdiana.

Dia menuturkan, meskipun proses uji coba telah selesai dan hasilnya B20 aman digunakan pada kereta api, akan tetapi KementerianESDM masih harus berkoordinasi dengan Kementerian B adan Usaha Milik Negara terkait penggunaan B20 oleh PT KAI.

“Ya kita serahkan lagi kepada PT KAI dan juga Kementerian BUMN. Diharapkan, tanggal 1 September 2018 sudah terealisasi,” ujarnya.

Di tempaty ang sama, Deputi Kepala Divisi Regional (Divre) IV PT KAI Tanjung Karang Asdo Artriviy anto juga mengaku belum bisa memutuskan apakah B20 itu akan dipergunakan seterusnya, karena harus didiskusikan lebih lanjut. Dia hanya mengatakan bahwa pihaknya mendukung program B20 ini.

“Laporan hasil uji coba sudah saya terima. Nanti akan saya teruskan. Yang pasti kita mendukung program B 20 dari pemerintah ini,” ucap Asdo.

Sebelumnya, dari hasil uji coba penggunaanB20 pada lo ko mo tif jenis EMD dan GE milik PT KAI, Kementerian ESDM yang bekerjasama dengan sejumlah pihak, menyatakan bahwa kualitas b ahan b akar B20 y ang digunakan pada Rail Test selama 5 bulan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah. Selama Rail Test pun tidak pernah terjadi gangguan pada lokomotif GE yang menggunakan B20, dan filter pun masih berfungsi dengan baik.

Selain PTKAI, pihak-pihak lainy ang bekerjasama dengan Kementerian ESDM tersebut meliputi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa sawit (BPDPKS), Institut Teknologi Bandung (ITB), PT Pertamina, serta perusahaan EMD dan GE.

 

Sumber: Analisa