Seketaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Ke-mendag) Karyanto Suprih pede harga Sahan kebutuhan pokok tidak akan bergejolak meskipun permintaan akan mengalami kenaikan menjelang akhir tahun. Selain, pihaknya melakukan langkah-langkah antisipasi, sekarang sudah berlaku instrumen harga eceran tertinggi (HET) untuk beras.

“Kita saat Idul Fitri kita berhasil kendalikan harga. Saat itu hanya HET minyak goreng, daging sapi, dan gula, sekarang sudah bertambah, ada HET beras. Kita harapkan bisa menjaga harga lebih mudah,” kata Karyanto kepada Rakyat Merdeka, pada akhir pekan.

Meskipun ada HET, Karyanto mengaku pihaknya tetap melakukan antisipasi sejak dini semaksimal mungkin untuk menghadapi potensi kenaikan permintaan pangan. Ibarat mau perang, pihaknya memposisikan diri sedang menghadapi lawan yang berat.

Langkah antisipasi yang sudah dilakukan Kemendag, papar Karyanto, melakukan koordinasi dengan pemerintahan daerah. Belum lama ini,dirinya menghadiri acara pertemuan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia. Dirinya bertukar informasi, mendata wilayah mana yang suplus dan defisit pangan. Selain itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sudah memerintahkan Pejabat eselon I dan II Kemendag untuk terjun langsung memantau daerah rawan terjadi gejolak harga.

Langkah lainnya, lanjutnya, Kemendag juga telah menginstruksikan produsen minyak goreng untuk menggelontorkan produksinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lagi kelangkaan minyak goreng seperti yang terjadi pada puasa lalu.

Karyanto memastikan stok pangan berlimpah. Dia berharap, pedagang tidak bermain-main dengan harga. “Belum lama kita gelontorin 100 ribu ton bawang putih, sampai harganya turun. Kami nggak punya niat merugikan pedagang. Tapi kalau harga tinggi, kami akan pasok,” katanya.

Selain Kemendag, Kementerian Pertanian (Kementan) juga melakukan langkah antisipasi menghadapi permintaan jelang akhir tahun.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menginstruksikan jajarannya meningkatkan pemantaun harga pangan.

“Kami minta setiap direktorat melakukan pemantauan harga,” pinta Amran saat melantik delapan orang pejabat tinggi pratama lingkungan Kementan pada Jumat (24/11).

Selain memantau harga. Amran memerintahkan jajarannya mengontrol produksi pertanian karena saat ini sudah memasuki musim hujan, terutama komoditas cabe. Menurutnya, swasembada empat komoditas pangan sejumlah yang sudah berhasil dicapai harus dipertahankan. Keempat komoditas itu yakni beras, jagung, bawang merah dan cabe.

 

Sumber: Rakyat Merdeka