Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Timur Muhammadsjah Djafar mengatakan, ekspor crude palm oil (CPO) membantu menyelamatkan rupiah.

Dia menjelaskan, nilai tukar rupiah pada Agustus 2018 rata-rata berada di level Rp 14.500 per dolar. Saat ini, sudah mencapai Rp 15.221.

“Nilai tukar rupiah bisa mencapai Rp 20 ribu per USD jika tidak ada kelapa sawit,” kata Djafar, Jumat (19/10).

Menurut Djafar, salah satu cara menyelamatkan rupiah adalah dengan memperkuat ekspor.

Sepanjang Agustus 2018, volume ekspor minyak sawit naik dua persen.

Namun, permintaan pasar global yang tinggi akan minyak sawit masih belum mampu mengerek harga CPO global.

Harga CPO bergerak di kisaran USD 542.50 – USD 577.50 per metrik ton.

Secara rata-rata harga CPO mencapai USD 557.50 per metrik ton.

 

Sumber: Jpnn.com