Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menargetkan peremajaan kebun kelapa sawit milik rakyat seluas 1.530 hektare (ha) pada 2019. Lahan seluas itu tersebar di enam kecamatan, dari enam kecamatan itu terluas berada di Pangkalan Lada.

Bupati Kotawaringin Barat Nurhi-dayah di Pangkalan Bun, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5), mengatakan, target tersebut karena Kotawaringin Barat mendapat alokasi anggaran lebih dari Rp 38 miliar dari program pendanaan murni Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa sawit (BPDPKS). “Melalui program itu masyarakat yang memiliki kebun kelapa sawit akan diberikan bantuan Rp 25 juta per ha. Dana itu untuk membantu masyarakat meremajakan pohon kelapa sawitnya,” ujar dia.

Karena itu, kata dia, adanya sosialisasi program tersebut sangat memberikan keuntungan besar terutama bagi para petani. “Ini karena bantuan dana murni diberikan secara cuma-cuma tanpa harus mengembalikan di kemudian hari,” kata Nurhidayah.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kotawaringin Barat Kamaludin mengatakan, program peremajaan sawit ini sangat penting mengingat sawit merupakan salah satu komoditi yang memiliki standardisasi. “Kita harus menjawab tantangan pasar internasional terkait perdagangan sawit yang memenuhi standar yang diinginkan pasar sehingga tidak lagi ditolak oleh pasar,” katanya seperti dilansir Antara.

Pemkab Kotawaringin Barat melihat kebun rakyat menghadapi banyak permasalahan seperti produktivitas yang rendah sebagai akibat penggunaan bibit non-unggulan yang juga membuat kualitas sawit menjadi rendah. Karena itulah, dilakukan peremajaan kebun sawit sebagai salah satu upaya meningkatkan produktivitas dan memenuhi standar internasional. “Satu yang perlu diketahui, peremajaan ini tidak hanya ditujukan untuk tanaman yang tua saja, tetapi juga terhadap tanaman muda yang bermasalah,” tutur Kamaludin.

Dia juga menuturkan untuk tahap awal di tahun ini dana bantuan yang sudah siap dikucurkan untuk peremajaan kebun sawit kurang lebih Rp 10 miliar atau setara lahan seluas 400 ha. “Pada 2018 lalu kami telah menargetkan 1.000 ha kebun sawit diremajakan, karena kita mendapatkan alokasi dana seluas itu. Tapi, kami hanya mampu merealisasikan seluas 400 ha,” kata dia.

Sumber: Investor Daily Indonesia