Pemkab Bengkulu Utara melakukan peremajaan 4.000 hektare lebih kebun kelapa sawit milik masyarakat. Peremajaan kebun sawit ini dilakukan dalam program replanting perkebunan kelapa sawit. Program yang sudah berjalan sejak dua tahun belakangan ini, diperkirakan akan mulai menuai hasil dua tahun ke depan.
Diperkirakan panen masyarakat bisa mencapai total Rp 1 miliar per bulan dari seluruh masyarakat yang mengikuti program replanting saat ini. Bupati Bengkulu Utara, Ir. Mian menjelaskan program replanting di Bengkulu Utara sudah mendapatkan dukungan dari Kementerian Pertanian. Bahkan replanting yang dilakukan Bengkulu Utara masuk dalam tiga besar terbaik yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
“Kita mendapatkan tambahan dana program dari Kementan tahun ini, karena program yang dilakukan berjalan lancar dan sangat didukung oleh petani,” terangnya.
Program replanting ini berawal dari kualitas buah kelapa sawit masyarakat di Bengkulu Utara yang terbilang rendah. Sedangkan kelapa sawit salah satu komuditas besar yang menjadi penghasilan masyarakat Bengkulu Utara. Rendahnya kualitas hasil perkebunan ini berdampak pada harga jual kelapa sawit. “Dengan adanya replanting, petani bukan hanya mendapatkan biaya penebangan tanaman lama. Petani juga mendapatkan bantuan bibit yang sudah diuji bibit unggul yang diyakini akan menghasilkan buah yang berkualitas,” kata Mian.
Dengan meningkatnya kualitas panen tersebut, ia yakin pendapatan masyarakat akan terus meningkat. Perusahaan-perusahaan juga tidak ada alasan lagi membeli kelapa sawit warga dengan harga murah. “Program ini akan terus kita pertahankan, karena memang ini sangat membantu masyarakat terutama pekebun kelapa sawit. Ke depannya mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih layak,” jelas Mian.
Sumber: Harianrakyatbengkulu.com