INA LAC 2025
Dalam misi bisnis INA LAC 2025 di São Paulo, Indonesia memperkenalkan minyak sawit dan pentingnya sertifikasi halal kepada O Boticario, perusahaan kosmetik terbesar di Brasil. Langkah ini membuka pintu kerja sama bahan baku kosmetik berbasis sawit dan memperkuat diplomasi ekonomi RI–Amerika Latin.

Peluang Sawit Indonesia di Rantai Pasok Kosmetik Brasil

Pada kunjungan INA-LAC Business Mission 2025, delegasi Indonesia, termasuk BPJPH dan 14 perusahaan, bertemu dengan manajemen O Boticario. Indonesia menawarkan crude palm oil (CPO) dan turunannya sebagai bahan baku kosmetik. Sebab, 30 persen kebutuhan bahan baku O Boticario masih dipasok dari luar Brasil, termasuk impor minyak nabati.

Delegasi menegaskan bahwa minyak sawit Indonesia sudah tersebar luas di seluruh dunia. Bahkan jika O Boticario hanya membeli 5 persen dari kebutuhan mereka, itu sudah angka yang besar. Indonesia siap memfasilitasi koneksi dengan produsen sawit untuk memastikan pasokan berkualitas dengan harga kompetitif.

Pentingnya Sertifikasi Halal untuk Industri Kosmetik

BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) memperkenalkan proses sertifikasi halal kepada O Boticario. Deputi Bidang Kemitraan dan Standarisasi Halal, Abd. Syakur, menjelaskan:

  • Tuntutan Syariat: Produk kosmetik harus bebas dari bahan haram dan najis agar halal digunakan umat Muslim.

  • Jaminan Kualitas: Sertifikasi halal juga memastikan keamanan, kebersihan, dan higienitas produk.

  • Kepatuhan Regulasi: Mulai 17 Oktober 2026, seluruh kosmetik di Indonesia wajib bersertifikat halal. Produk tanpa sertifikat bisa ditarik dari peredaran pasar domestik.

Dengan sertifikasi halal, O Boticario tidak hanya memasuki pasar Muslim di Brasil, tetapi juga memperkuat citra produk global yang aman dan terpercaya.

Dinamika Pasar Kosmetik Brasil dan Ekspansi O Boticario

O Boticario menguasai pangsa pasar kosmetik dalam negeri Brasil dan telah berekspansi ke Portugal, Kolombia, Amerika Serikat, dan Tiongkok dengan lebih dari 4.000 outlet. Perusahaan ini terus mencari bahan baku berkualitas untuk mendukung inovasi produk parfum, perawatan kulit, dan dekoratif.

Kehadiran delegasi Indonesia memberi wawasan baru tentang potensi sawit lokal. Fernanda Vaccari, Senior Manager Corporate Affairs O Boticario, menyatakan terbuka pada peluang kerja sama setelah mendapatkan informasi langsung tentang pasokan CPO Indonesia.

Strategi Pemerintah dan Diplomatic Outreach

Kementerian Luar Negeri RI melalui INA-LAC Business Mission terus mendorong diplomasi ekonomi dengan negara-negara Amerika Latin dan Karibia. Kegiatan ini mencakup business pitching, presentasi, dan kunjungan ke calon mitra strategis:

  • Embraer (dirgantara)

  • Sindipecas/Abipecas (industri suku cadang otomotif)

Indonesia menargetkan peningkatan ekspor sawit, produk halal, dan jasa melalui platform ini.

Keuntungan Bagi Kedua Pihak

Bagi Indonesia:

  • Memperluas pasar ekspor CPO dan turunannya.

  • Mendorong sertifikasi halal sebagai nilai tambah produk.

  • Menguatkan citra Indonesia sebagai produsen sawit ramah syariat dan berkelanjutan.

Bagi O Boticario:

  • Akses langsung ke pasokan CPO berkualitas.

  • Sertifikasi halal meningkatkan daya tarik pasar Muslim global.

  • Diversifikasi sumber bahan baku untuk menjaga stabilitas produksi.


Kesimpulan: INA-LAC 2025 membuka peluang strategis bagi sawit dan sertifikasi halal Indonesia di industri kosmetik Brasil. Dengan kolaborasi ini, Indonesia dan O Boticario dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan—menggabungkan kekuatan bahan baku lokal dan standar halal global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *