Melalui Kuliah Umum, AKPY – Stiperingin memberi pemahaman kepada Taruna Taruni Sawit tentang ruang lingkup perkebunan Kelapa Sawit dari kacamata Petani Sawit.
Untuk mendapat pemahaman dan pengetahuan perkelapa sawitan, Mahasiswa baru Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta – Stiper (AKPY – Stiper) diwajibkan mengikuti kuliah umum. Kuliah umum dilaksanakan secara online atau Dalam Jaringan (Daring) sekaligus menandai perkuliahan perdana, pada Senin (10 Oktober 2020).
Sebelum acara Kuliah Umum, diselenggarakan penyerahan mahasiswa baru secara simbolis dari Wali Mahasiswa dari Bupati Bungo (Provinsi Jambi) yang diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi Kabupaten Bungo kepada Pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) selaku pemberi program Beasiswa BPDPKS, dan disaksikan oleh Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Bungo. Kemudian, diserahkan pada pihak AKPY – Stiper untuk mendidik menjadi Sumber Daya Manusia yang handal di sektor perkebunan sawit, pada Sabtu (8 Oktober 2020).
Direktur AKPY – Stiper, Ir. Sri Gunawan, MS mengatakan pada kesempatan itu mahasiswa baru (Taruna Taruni Sawit) mendapat motivasi dari pihak perusahaan perkebunan (Bumitama Gunajaya Agro dan First Resources). “Tak lain untuk memberikan gambaran secara konkrit pada Taruna Taruni Sawit setelah lulus dari perkuliahan program Diploma I, beasiswa dari BPDPKS,” ujarnya, saat dihubungi via phone, pada Selasa (11 Oktober 2020).
Lebih lanjut, Sri Gunawan atau yang akrab disapa pak Gun, pihaknya ingin memberi pemahaman kepada Taruna Taruni Sawit tentang ruang lingkup perkebunan Kelapa Sawit dari kaca mata Petani Sawit. Menghadirkan perwakilan dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).
“Pada saat itu, kuliah umum di ikuti oleh 252 Mahasiswa baru AKPY – Stiper yang berasal dari 23 Provinsi yang di biayai BPDPKS melalui Program Beasiswa BPDPKS,” imbuhnya.
Kuliah umum tentang perkelapa sawitan Indonesia menghadirkan Narasumber tunggal KetuaUmum DPP APKASINDO Ir. Gulat Manurung, MP.,C.APO. “Kami melihat Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Manurung sangat berkopetensi menjelaskan hubungan sosial, ekonomi dan aspek lingkungan dari kelapa sawit. Pentingnya mengundang Ketua Umum APKASINDO karena perwakilan APKASINDO menyebar di 118 Kabupaten dari 22 Provinsi di Indonesia” ujar Pak Gun.
Selama berdiri, AKPY memiliki kesamaan soal pentingnya mendidik SDM sawit yang handal untuk memperkuat sektor perkebunan sawit di era milenial. “Selama ini AKPY – Stiper sangat mendukung pergerakan APKASINDO yang sangat gencar mendampingi Petani Sawit Indonesia. Sehingga patut diapresiasi terkait pentingnya peningkatan SDM Petani yang dilakukan APKASINDO,” tambah Pak Gun.
Menjadi SDM Handal
Pada kesempatan itu, Gulat Manurung menjelaskan bahwa Petani sawit saat ini sudah masuk Generasi II, generasi milenial sawit Indonesia. Pihaknya berharap Alumni AKPY – Stiper akan menjadi Generasi III. “Tidak terbayangkan jika kelak menjadi Generasi III pasti Petani Sawit akan semakin sukses meningkatkan produksi dengan konsep keserasian antara Ekonomi, Sosial dan Lingkungan,” ucapnya.
Selanjutnya Gulat menjelaskan perihal generasi SDM sawit. Periode 1990-2015 disebut Generasi I Petani Sawit Indonesia, Periode 2015-2040 adalah Generasi II.“Artinya saat Adik-Adik Taruna sawit ini masuk periode umur 40 tahun berarti Petani Sawit Indonesia sudah masuk Generasi III,” lanjutnya.
Menurut Gulat pasti sangat berbeda, Generasi I 88% pendidikan Petani tidak tamat SMA, hanya 12% yang tamat SMA. Generasi II hanya 15% yang tidak tamat SMA sederajat, 65% tamat SMA, dan 20% sudah sarjana. Kami berharap di Generasi III nanti 65% Petani sawit sudah berpendidikan Sarjana, 35 % Tamat SMA.
“Jika ini terjadi maka Perkebunan Petani Sawit akan menjadi garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas sawit yang setara dengan perusahaan dan inilah keinginan Presiden Joko Widodo, Korporasi Koperasi Sawit jadi sudah dikelola secara Business to Business (B to B),” jelasnya.
Program Diploma I AKPY – Stiper sangat bagus dan sesuai dengan kebutuhan perkebunan sawit. Melalui Beasiswa BPDPKS, nantinya para alumni AKPY – Stiper bisa mendukung kesuksesan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditargetkan 500 rb hektar. Dan, bisa untuk mengisi kebutuhan SDM di sektor hilirasasi Petani dan Program Sarana prasarana.
Sumber: Sawitindonesia.com