Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memperluas penggunaan campuran solar dengan biodiesel untuk penggunaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan seperti kendaraan tempur.

“Harapan kita, ya tahun depan maunya,”kata Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM,di Jakarta, Senin (23 April 2018).

Rida mengatakan Kementerian ESDM akan memperluas penggunaan campuran solar dengan biodiesel. Salah satu sektor yang akan menggunakan biodiesel adalah  alutista. Untuk sekarang, baru sektor transportasi dan industri pertambangan yang memakai biodiesel.

Rida melanjutkan, untuk menerapkan campuran Solar dengan biodiesel di semua sektor, Kementerian ESDM akan membicarakan dengan delapan kementerian, diantaranya Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian. Untuk uji coba Solar campur biodiesel yang saat ini sedang dilakukan pada lokomotif kereta. Setelah uji coba akan diterbitkan payung hukum.

Kementerian ESDM meningkatan target campuran biodiesel dengan Solar menjadi 3,5 juta kilo liter (kl). Kenaikan ini akibat perluasan pelaksanaan program campuran biodiesel dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar.

Rida Mulyana mengatakan, realisasi penyerapan biodiesel yang dicampur solar bersubsidi pada tahun lalu sebesar 15 persen (B15) mencapai 2,86 juta kiloliter. Sedangkan, target penggunaan biodiesel  tahun ini ditargetkan menjadi 3,5 juta kiloliter.  Rida mengungkapkan, peningkatan target penyerapan campuran biodiesel pada tahun ini dilatarbelakangi oleh perluasan campuran biodiesel dengan Solar yang dikonsumsi industri pertambangan.

 

Sumber: Sawitindonesia.com