Jakarta — Produk hilir minyak sawit berupa fitonutrient (Vitamin A dan E) serta personal care diminati pasar dalam negeri dan ekspor, karena performa tinggi pada harga yang bersaing.

Dr. Darmono Taniwiryono, Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia, mengatakan fitonutrien sawit berpeluang besar memenuhi kebutuhan hidup manusia. “Kualitas lemaknya tidak kalah dengan air susu ibu dan daging sapi,” tambahnya kepada Sinar Tani dalam sebuah Webinar tentang Manfaat dan Peluang Fitonutrien Kelapa Sawit, beberapa waktu lalu.

Rapolo Hutabarat, Ketua Umum APOLIN, menambahkan kandungan fitonutrien berupa vitamin A dan E di dalam minyak sawit menyimpan potensi besar. Dari data yang dikumpulkan asosiasinya, potensi ekonomi betakaroten minyak sawit sebesar US$ 4,7 miliar per tahun dan tokoferol punya nilai tambah US$ 2,7 miliar per tahun.

 Sampai 2021, berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, produk turunan kelapa sawit telah mencapai 168 jenis produk turunan bernilai tinggi.

“Hilirisasi industri kelapa sawit membutuhkan penguatan inovasi yang berkelanjutan. Kami memandang sub bidang industri fitonutrient dan oleochemical punya dinamika tinggi. Untuk dapat bersaing pada ceruk pasar yang berputar cepat. Maka, pengembangan produk dan inovasi baru yang adaptif terhadap permintaan pasar menjadi tantangan bagi pelaku industri dan pengembang teknologi dalam negeri,” ujar Dirjen Industri Agro Kemenperin, Abdul Rochim.

Penggunaan minyak kelapa sawit  dalam bahan kosmetik karena aman. Kelapa sawit relative aman digunakan untuk berbagai usia dan jenis kulit. Selain mudah didapat, relatif terjangkau, tersedia di alam, dan mudah dibudidaya.

“Apabila dicampurkan sebagai moisturizer/ emollient mampu menjaga kelembaban dan kelembutan kulit karena mudah diserap kulit. Kelapa sawit juga mampu menjadi pembusa dan pengikat kotoran berlemak sekalipun apabila dicampurkan ke dalam produk sabun wajah,” kata Kusuma Ida Anjani, Ketua Harian Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK Indonesia).

Dr. Darmono Taniwiryono, Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia, menambahkan fitonutrien minyak sawit memiliki manfaat untuk antioksidan dan anti-inflasmasi. Betakaroten di dalam minyak sawit mencapai 2.500 ppm yang dapat digunakan untuk mencegah stunting dan peningkatan kecerdasan.

 

Sumber: Tabloidsinartani.com