JAKARTA – Dikatakan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, dalam kondisi pandemi covid-19 semua pihak dituntut untuk cepat beradaptasi guna menghadapi keadaan, terutama bagi generasi milenial dan gerenasi z, yang lahir pada periode 1981-2010, yang saat ini populasinya sangat besar di Indonesia mencapai sekitar 50% dari total pupulasi di Indonesia.
Tutur Abetnego, bisa dibayangkan dampak yang dihasilkan dari besarnya populasi generasi tersebut bagi bangsa, hanya saja bila generasi muda tersebut loyo maka bangsa ini dipastikan juga loyo. Demikian pula bila generasi muda tersebut bagus (excellent), maka bangsa ini juga akan bisa menuai kejayaan.
“Namun demikian saya sangat senang ada begitu banyak anak bangsa kreatif, seperti yang terlibat dalam aktivitas perlombaan ini yang begitu banyak menawarkan jenis perlombaan. Aktivitas-aktivitas positif untuk saling kompetitif dan juga membangun,” katanya saat membuka acara Penganugerahan Sawit Fest Award 2021, akhir September lalu.
Lebih lajut tutur Abetnego, apresiasi diberikan sangat khusus karena mengambil tema yang sangat unik bagi anak muda untuk industri kelapa sawit. “Saya tidak menduga akan banyak anak muda yang berminat dengan sektor sawit ini,” katanya.
Sebelumnya, penyelenggara menyampaikan ada begitu banyak kreativitas, serta ada pula banyak usaha yang dilakukan para peserta, tentu ini layak diapresiasi terlebih bukan hanya industrinya tetapi kepada upaya-upaya yang harus di lakukan dalam pembenahan dan reformasi yang diyakini banyak tantangan termasuk ancaman perambahan lahan, tentang kesejahteraan, tentang pembangunan dan lainnya.
Kata Abetnego, upaya-upaya pembenahan menjadi kebutuhan dan teman-teman serta rekan-rekan muda menjadi sumber inspirasi untuk perubahan-perubahan yang lebih baik bagi sektor kelapa sawit. Perlu diingatkan kembali di dalam peluang berkreasi dan berinovasi di sektor sawit sangat terbuka lebar, diketahui bahwa semenjak 2016 lalu sektor sawit telah berkontribusi setidaknya sebanyak US$ 926 juta pada PDB Indoneia, lantas industri kelapa sawit juga menyerap 16,2 juta tenaga kerja, dimana sebanyak 4,2 juta tenaga kerja langsung dan sekitar 12 juta tenaga kerja tidak langsung.
“Sektor ini sangat besar dan strategis dalam perekonomian Indonesia, oleh sebab itu kita perlu secara cermat dan cerdas dalam melihat industri ini,” catat Abetnego.
Namun demikian, kata dia, selain melihat sisi baik dan positifnya, perlu juga dilihat bahwa dari 16,2 juta tenaga kerja tersebut masih banyak juga yang harus ditingkatkan kondisinya dari sektor kelapa sawit ini, baik yang ada di industri maupun yang ada di perkebunannya.
Tentu ini menjadi satu isu yang perlu diupayakan diperkuat, sehingga sawit kedepan benar-benar adalah sektor komoditas andalan yang mampu menjawab kebutuhan pembangunan dan kebutuhan perekonomian bangsa. (T2)
Sumber: Infosawit.com