JAKARTA – Tiga bank pelat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., menyalurkan kredit usaha rakyat untuk peremajaan tanaman kelapa sawit di beberapa wilayah di Sumatra Utara.

Kredit bersubsidi tersebut disalurkan kepada para petani menggunakan skema KUR dengan bunga 7% per tahun, yang dapat ditarik mulai dari 1 Januari 2018.

BRI menyiapkan anggaran senilai Rp227,72 miliar yang akan disalurkan kepada para petanisawitdi 12 kabupaten di Sumatra Utara, dengan total luas lahan sekitar 9.109.29 hektare.

“Dengan asumsi per hektare mendapat dana Rp25 juta, BRi menargetkan penyaluran dana mencapai Rp227,72 miliar. Jumlah tersebut belum mencakup potensi penyaluran pembiayaan maupun KUR khusus,” ujar Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso melalui keterangan resmi, Senin (27/11).

Saat ini terdapat 42 orang petani anggota dari Capoktan Amanah di wilayah Serdang Bedagai dengan luas 53,55 Ha dan 79 orang petani anggota Gapoktan Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera (AJMS) di wilayah Labuhan Batu Selatan dengan luas lahan 157,136 Ha yang telah mendapatkan dukungan dana PSR dari BPDP Kelapasawitdan pembiayaan peremajaan dari BRI. Sementara itu, Bank Mandiri menyalurkan dana senilai Rp20 miliar kepada 165 petanisawitdari kelompok Aek Raso Maju Bersama yang memiliki luas lahan 402 hektare.

“Potensi industri kelapa sawit sangat besar, apalagi saat ini kelapa sawit tercatat menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar selain migas,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto.

Melalui penyaluran ke sektor kelapa sawit, Sulaiman mengatakan pihaknya juga optimistis dapat memenuhi komitmen pembiayaan KUR ke sektor produktif sebesar 40% dari total portofolio KUR perseroan.

Adapun, BNI menyalurkan dana KUR kepada 60 petani sawit di Sumatra Utara senilai Rp 819 juta.

Direktur Bank Negara Indonesia Putrama Wahyu Setyawan mengatakan, dengan rilis program KUR khusus peremajaan sawit rakyat lewat bunga 7% dan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, perseroan melihat program serupa juga bisa diteruskan ke daerah lain.

“Dengan begitu, hal ini dapat mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan energi,” ujarnya.

Bank berkode emiten BBNI itu pada tahap awal akan menyalurkan KUR kepada petanisawitdi Deli Serdang yang tergabung ke dalam Gabungan Kelompok Petani Fortuna (Gapoktan) yang juga mitra dari PT Karya Hevea Indonesia. Gapoktan Fortuna itu terdiri dari 60 petani yang memiliki lahan seluas 54,62 hektar.

Selain ifu, Bank Negara Indonesia juga akan mendukung penyaluran kredit kepata petani koperasi Maju Mandiri Labuhan Batu yang mitra PT Siringo Ringo yang terdiri dari 177 petani seluas 343,98 hektar.

Petani-petani itu juga petani swadaya yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan mitra yang akan menjadi perusahaan off taker.

 

Sumber: Bisnis Indonesia