Forum Kelapa Sawit Riau yang digagas Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Provinsi Riau dapat menjadi contoh daerah lain untuk mempererat kerjasama pelaku industri sawit nasional. Bayu Krisnamurthi,  Tokoh Sawit Indonesia mengatakan petani dan pengusaha sawit harus bersatu  karena kedua belah pihak sama-sama saling membutuhkan.

“Forum Sawit Riau menjadikan pengusaha maupun petani sebagai rekan bukan lawan. Forum ini sangat strategis dan harus dicontoh daerah lain,” ujar Bayu Krisnamurthi dalam kata sambutannya di Forum Sawit Riau di Hotel Grand Suka Pekanbaru, Kamis 14 Desember 2017.

Kerjasama APKASINDO bersama GAPKI Cabang Riau bagian dari rangkaian penandatanganan nota kesepahaman bersama diantara Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono dengan  Anizar Simanjuntak Ketua Umum APKASINDO mengenai pembinaan kemitraan permanen, di Bali pada November 2017.

Gulat Manurung, Ketua APKASINDO Provinsi Riau mengatakan kerjasama diantara asosiasi petani dan pengusaha sawit di Riau diharapkan membantu peningkatan kesejahteraan petani.

Sementara itu, Saut Sihombing, Ketua GAPKI Provinsi Riau menjelaskan  selama ini ada pandangan bahwa petani maupun pengusaha saling berseberangan. Tetapi dengan Mou antara GAPKI Riau dan APKASINDO Riau diharapkan tidak ada lagi pandangan tersebut. Dia mengajak petani maupun pengusaha saling bergandengan tangan.

Tantangan ke depan menjalin kemitraan yang baik antara petani dan pengusaha supaya tidak ada kegaduhan. “Mari bergandengan tangan supaya sawit kian bermartabat di dunia,” pinta Saut.

Ferry HC, Kepala Dinas Hortikultura dan  Perkebunan Riau, mengharapkan kerjasama diantara kedua belah pihak dapat menyokong kegiatan peremajaan sawit di Bumi Lancang Kuning. Direncanakan kegiatan replanting akan diresmikan Presiden Jokowi pada pertengahan Januari khusus provinsi Riau.

Bayu mengusulkan semua provinsi sentra sawit membuat forum seperti di Riau yang bertujuan merumuskan berbagai usulan berkaitan kelapa sawit. Saat ini, pemerintah mendukung penuh sawit karena komoditas ini strategis. “Hanya saja kita berharap menunggu beliau menteri mengambil keputusan khas sawit. Itu sebabnya, kita yang rumuskan regulasi seharusnya datang dari kita. Karena, ketua apkasindo maupun ketua gapki dari bangun sampai tidur pasti memikirkan sawit.”

Sedangkan menteri, kata Bayu, belum tentu memikirkan sawit dalam satu minggu. Kalaupun memikirkan setengah jam saja sudah bagus karena banyak yang harus diurus. “Kita bahas persoalan riil di lapangan, lalu kita sampaikan kepada jalur di level nasional. Bicarakan juga hal hal apa yang perlu dirumuskan GAPKI dan APKASINDO untUk menjadi agenda bersama. Usulan saya forum ini rutin bertemu dua atau tiga bulan sekali,” ujarnya.

 

Sumber: Sawitidnonesia.com