Pemerintah diminta bertindak tegas dan menjatuhkan sanksi kepada Greenpeace. Pasalnya LSM asal Belanda ini menjalankan aksi provokatif dengan memasang spanduk di Patung Pancoran dan Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia.
“Petani sawit (APKASINDO) sangat menyayangkan Ulah Greenpeace selama ini karena selalu menyudutkan Pemerintah,” ujar Gulat Manurung, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).
Sebelumnya, aktivis Greenpeace menaiki patung Pancoran dan Patung Selamat Datang di Bundaran HI, Rabu pagi (23 Oktober 2019). Di atas patung, mereka bentangkan spanduk bertuliskan “Orang Baik Pilih Energi Baik” dan “Lawan Perusak Hutan”.
Gulat menyebutkan bahwa tindakan Greenpeace sangat konyol dan provokatif. Selama ini, Greenpeace kerapkali menyudutkan pemerintah dan industri sawit. Akibatnya, Puluhan juta petani sawit sengsara karena ulah mereka. Yang terjadi kampanye negatif mereka selalu menyudutkan industri sawit Indonesia sehingga menekan harga CPO.
Senada dengan Gulat. Firman Subagyo, Anggota DPR RI 2019-2024 dari Partai Golkar, mengatakan pemerintah harus berani menindak tegas NGO (Non Goverment Organisation) asing dan NGO domestik yang berafiliasi dengan NGO asing. Terutama, bagi NGO yang membuat kegiatan provokatif dan tidak konstruktif.
“Kritik boleh tetapi harus bersifat konstruktif, obyektif dan proporsional jangan mengabaikan hak dan kedaulatan bangsa. Oleh karena itu pemerintah dan aparat penegak hukum harus berani mengambil sikap dan tindakan tegas atas perilaku NGO apalagi NGO Asing,” ujarnya.
Gulat mengatakan kampanye negatif (enviroment politic) selama ini merupakan modus politik dagang internasional yaitu bagaimana negara importir bisa membeli CPO dengan harga murah.
“Kami petani telah berkomitmen patuh dan taat kepada regulasi terutama Permentan ISPO,” pungkasnya.
Sumber: Sawitindonesia.com