KH.Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI, menegaskan kelapa sawit telah menjadi komoditas strategis yang memberikan devisa mencapai Rp 270 triliun.

“Allah SWT menjadikan kelapa sawit sebagai berkah yang produktif bagi negara ini. Tingginya devisa ekspor menjadikan neraca perdagangan yang lebih baik,” ujar Wapres dalam pidato pembukaan 15th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2019 and 2020 Price Outlook di Nusa Dua, Kamis (31 Oktober 2019).

Dalam pidatonya, KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menyampaikan lima point penting berkaitan pengembangan industri kelapa sawit yaitu optimalkan teknologi, peremajaan sawit rakyat, perluasan pasar ekspor, hilirisasi sawit, dan program B20.

Berkaitan program peremajaan sawit, Wapres Ma’ruf Amin mendukung program peremajaan sawit rakyat yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan daya saing industri. Oleh karena itu, target peremajaan sawit rakyat seluas 185 ribu hektare harus dapat direalisasikan. “Saya minta Kementan (red-Kementerian Pertanian RI) segera realisasikan target peremajaan, melalui dukungan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan.”

“Saya minta persoalan yang menghambat replanting segera diselesaikan,” tegas Ma’ruf Amin.

Gulat Manurung, Ketua Umum DPP APKASINDO, mendukung pernyataan Wapres RI, Ma’ruf Amin untuk mempercepat replanting. Untuk itu, masalah administrasi seperti legalitas dan kebun petani di kawasan hutan sebaiknya diberikan solusi.

“Kami sangat mendukung arahan Wapres untuk target PSR seluas 185 ribu harus terealisasi. Apalagi dikatakan petani sawit menjadi aset utama negara,” ujar Gulat yang hadir sebagai perwakilan petani sawit di IPOC 2019.

IPOC mengusung tema “Palm Oil ndustry : Managing Market, Enhancing Competitiveness”. Konferensi yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar lebih 1.500 peserta dari 18 negara.

 

Sumber: Sawitindonesia.com