Tercatat sebanyak 527 desa di sekitar wilayah operasional perusahaan perkebunan kelapa sawit anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), bersinergi dengan perusahaan untuk melakukan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Perusahaan-perusahaan anggota GAPKI telah bersinergi dengan lebih dari 527 desa di sekitar wilayah operasional perusahaan melalui program pencegahan maupun penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kami membentuk desa siaga api baik di Sumatera dan Kalimantan,” Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, saat jumpa pers dengan wartawan, yang dihadiri InfoSAWIT, Kamis (17/10/2019), di Jakarta.
Sejatinya program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015 dan berjalan sampai sekarang. Bahkan telah dibentuk desa-desa siaga api yang baru. Perusahaan-perusahaan anggota GAPKI telah memenuhi seluruh sarana dan prasarana guna mencegah dan menanggulangi masalah kebakaran hutan lahan seperti menara pengawas, drone, pemadam kebakaran juga personel yang memiliki kecakapan penanggulangan kebakaran, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, sarana dan prasarana tersebut juga diberikan kepada masyarakat beserta dengan pelatihan-pelatihan yang memadai. Program ini merupakan inisiatif perusahaan anggota GAPKI bersama Pemerintah, Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat sekitar.
Sinergi perusahaan-perusahaan sawit anggota dengan masyarakat sekitar perkebunan efektif mencegah terjadinya kebakaran lahan. Jumlah titik panas dan titik api di dalam konsesi sawit maupun lahan masyarakat di sekitar perkebunan perusahaan relatif kecil, sekitar 11% dari total titik panas yang muncul pada kebakaran lahan tahun ini.
Program sinergi bersama dengan masyarakat terbukti efektif untuk mengendalikan kebakaran lahan. Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dikemas dalam berbagai nama antara lain Masyarakat Peduli Api (MPA) oleh PT Astra Agro Lestari Tbk, Desa Makmur Peduli Api (DMPA) oleh Grup Sinar Mas, Masyarakat Bebas Api oleh Musim Mas Grup, Fire Free Alliance (FFA) dari Grup Wilmar, Kelompok Tani Peduli Api oleh Grup Sampoerna Agro, dan sebagainya.
“Program ini terutama dilaksanakan di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Perusahaan anggota GAPKI lainnya juga mengemas kegiatan penanggulangan dan pencegahan kebakaran lahan ini dalam program CSR,” tandas Mukti.
Sumber: Infosawit.com