Dampak besar kehadiran perkebunan sawit di Indonesia adalah terjadinya peningkatan ekonomi di pedesaan. Jumalah lapangan pekerjaan pun semakain membaik, dampak terbesar yang paling tebukti adalah masuk pengembangan pendidikan di seluruh pedesaan di Indonesia. Ada sekitar 110 juta penduduk Indonesia yang menetap di desa-desa. Perkebuan sawit yang tersebar luas di berbagai pulau bissa mengambil peran penting dalam menjawab tuntutan pembangunan karakter dalam intelektual, seperti yang telah diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945.

Bagaimana industri sawit memaknai kehadirannya di Indonesia? Apakah strategi dan prinsip-prinsip tata kelola yang diterapkan sehingga bisa memberikan kepuasan bagi seluruh pemangku kepentingan disetiap daerah operasinya?

Pertama-tama, seperti yang diakui Charles Sipayung, General Manager perkebunan Best Group di Kalimantan Tengah, peran perkebunan sawit dalam pendidikan tidak komersial apa lagi pilih kasih dalam menjalankan pendidikan. Pembangunan sekolah di perkebunan mempunyai visi dan misi berbeda dengan pendidikan sekolah swasta di kota-kota besar. Sekolah yang dibangun di areal perkebunan, tidak punya niat mencari keuntungan finansial.

Dengan penuh semangat Charles mengatakan : Pak Winarno, pendiri kebun ini, sangat memberi perhatian pada kemajuan pendidikan dikebun kami. Bahkan beliau secara antusias selalu memberi waktu mengawasi kemajuan pendidikan. Tidak sedikit dana pendidikan yang keluar dari uang pribadinya”.

Best Group dengan cerdas membaca kebutuhan masa depan dengan mendirikan sekolah berbasis Science an Technology. Best Group membangun fasilitas multi media yang terbaik disekolah. Kemampuan para guru terus ditingkatkan anatara lain mendorong para guru memperoleh sertifikasi pendidikan S1, minimum Akta IV.

Sumber: Pendidikan Untuk Anak Bangsa di Perkebunan Kelapa Sawit, GAPKI

Sumber: Sawitindonesia.com