Delegasi perwakilan negara Uni Eropa mendapatkan beragam informasi positif terkait pengelolaan perkebunan sawit PT Inti Indosawit Subur, Anak Usaha Asian Agri Unit Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Dalam kunjungannya, mereka melihat penggunaan burung hantu untuk pengendalian hama tikus. Selain itu, ditunjukkan pula kegiatan penumbangan pohon memakai alat berat untuk remajakan lahan.
Menurutnya, pencacahan pohon sawit (chipping) sangatlah menarik dalam kegiatan di perkebunan ini. “Adapula pembangkit limbah sawit untuk biogas. Lalu cara perusahaan mengurangi pestisida,”terang Johanna.
Dalam pandangannya, kelapa sawit merupakan komoditas penting bagi Indonesia dan Malaysia termasuk bagi Uni Eropa. “Saya akan membawa informasi ini kepada produsen lain untuk menerapkan praktik serupa. Tentu saja, kita bisa mengurangi ekspansi lahan dan deforestasi,”tambahnya.
Duta Besar Uni Eropa Untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend menjelaskan dalam kunjungan ke lapangan banyak aspek menarik dalam proses pengelolaan perkebunan sawit. Salah satunya adalah pengalaman Asian Agri untuk membuat proses produksi sangat efektif dan memaksimalkan potensi limbah untuk menghasilkan listrik melalui pembangkit tenaga biogas.
“Pengalaman panjang membantu praktik yang baik, lalu ada optimalisasi proses yang bagus untuk bisnis, manajemen yang bagus. Tentu saja ini informasi yang luar biasa,”jelasnya.
Delegasi UE dipimpin oleh Duta Besar UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend dan disertai Duta Besar Austria untuk Indonesia Helene Steinhausl, Duta Besar Irlandia untuk Indonesia Kyle OSullivan, Duta Besar Polandia untuk Indonesia Beata Stoczyska, dan Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar-Skoog.
Adapula Climate Change and Environment Counsellor UE Michael Bucki, Senior Advisor Kedutaan Besar Denmark Per Rasmussen, Head of Division Science and Technology Kedutaan Besar Jerman Edmond Svann-Marie Langguth, Head of the Economic Department Kedutaan Besar Belanda Siebe K Schuur, dan UK Lead Forestry Adviser Kedutaan Besar Inggris Paul Eastwood.
Sumber: Sawitindonesia.com