Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ekspor sawit CPO Indonesia ke India belum terganggu dengan kenaikan bea masuk yang diterapkan oleh negara tersebut.
“Kita belum terpukul karena ekspor kita tetap tinggi,” kata Enggar saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (21/3).
Enggar mengatakan pemerintah sudah mengirim pernyataan secara resmi mengenai kenaikan bea masuk CPO itu, apalagi India merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor sawit Indonesia.
“Kita sudah menyampaikan secara resmi dan tertulis, mengenai keberatan dan meminta adanya peninjauan kembali atas penerapan Bea Masuk,” ujarnya.
Namun, Enggar memastikan belum ada gangguan yang dialami ekspor CPO Indonesia atas kebij akan tersebut, karena surplus neraca perdagangan dengan India masih cukup tinggi.
Enggar juga memahami kebijakan India untuk menaikkan bea masuk CPO, karena negara tersebut ingin melindungi petani dan mendorong industri minyak sayur dan turunannya.
“Mereka berupaya untuk mendorong industri vegetable oil dan turunannya, mulai dari kebun dan sebagainya untuk meningkat lagi, karena (harga) CPO kita rendah sekali dibandingkan mereka,” ujarnya.
Saat ini, Enggar sedang menunggu surat balasan secara resmi dari pemerintah India mengenai penyesuaian tarif bea masuk itu.
India merupakan salah satu negara yang saat ini menjadi tujuan utama ekspor kelapa sawit Indonesia, selain Tiongkok, Pakistan, Spanyol, Belanda, Mesir dan Amerika Serikat.
Sumber Analisa