Nilai ekspor sawit tahun ini diperkirakan lebih rendah dari 2017 yang mencapai US$ 22,97 Miliar atau setara Rp 311,06 triliun. Asumsi ini merujuk data Badan Pusat Statistik, bahwa sepanjang Januari sampai Oktober 2018 nilai ekspor baru tercapai US$ 15,2 miliar atau setara Rp 241,55 triliun. Sementara itu, jumlah ekspor sawit sebesar 28,15 juta ton di periode yang sama.

“Sepertinya nilai ekspor tahun ini tidak sebaik 2017. Karena masalah harga. Mungkin (ekspor) dapat tercapai 20 miliar  dolar,” ujar Dedy Djunaedi, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian RI, di Bandung, beberapa waktu lalu.

Kalangan pelaku usaha diwakili Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mempunyai proyeksi serupa. Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif GIMNI, menjelaskan berdasarkan data BPS yang bahwa ekspor sebesar US$ 15,5 miliar dari Januari-Oktober 2018,  maka ekspor di sisa dua bulan terakhir yaitu November dan Desember diperkirakan US$ 2,8 miliar. Total nilai ekspor tahun ini diperkirakan sebesar US$ 18,3 Miliar-US$ 18,5 miliar.

“Sementara itu,  estimasi GIMNI untuk  volume ekspor pada 2018 berkisar  34,05 juta ton,” kata Sahat kepada sawitindonesia.com, Jumat (28 Desember 2018).

Sahat menyebutkan dengan gelagat harga pasar yang sekarang  di kisaran US$ 440 – US$ 460/ton FOB atau US$ 510 -530/ton CIF Rotterdam,  dan kalau tak ada peningkatan yang  signifikan di bulan Januari 2019 depan.

Maka sudah saatnya pemerintah mengubah kebijakan penghapusan pungutan dengan  mengenakan pungutan tinggi kepada produk hulu semisalnya US$ 40/Ton  dan pungutan lebih rendah  ke produk hilir ke-1 semisal US$ 25/ton dan  lebih rendah lagi  ke produk turunan ke-2 sebesar US$ 2 – US$ 4/ton.

“Dengan begini, akan ada insentif  untuk ekspor produk hilir yang memang dimintai pasar  luar,  karena  pembeli crude oil itu terbatas pemakainya. Paling Neste di Singapura dan refineri di Malaysia lalu sedikit di India dan Paksitan. Kalau  mereka itu sudah fullcapacity,” jelas Sahat.

Berdasarkan data BPS yang diolah Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, volume ekspor tahun lalu sebesar 30,98 juta ton.

 

Sumber: Sawitindonesia.com