Produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) diramal akan mengalami kelebihan produksi. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebut, produksi CPO Indonesia saat ini sebesar 44 juta ton-46 juta ton per tahun. Pada 2025, produksi CPO diperkirakan bisa mencapai 51,7 juta ton.
“Diramal, pada 2030 akan terjadi oversupply produksi CPO,” jelas Kepala BPPT Hammam Riza. Itu sebabnya, menurut Hammam, perlu ada diversifikasi dalam penggunaan CPO ke depannya.
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) mengamini hal tersebut. Sekretaris Perusahaan TBLA Hardy mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi kelebihan produksi dengan mengoptimalkan produksi turunan CPO.
“Kami akan olah jadi biodiesel dan minyak goreng,” kata Hardy, Minggu (21/7).
Asal tahu saja, pemerintah menargetkan serapan biodiesel dalam negeri mencapai 6,2 juta kiloliter tahun ini. Per Maret 2019, serapannya sudah sekitar 1,5 j uta kl.
TBLA saat ini sudah memiliki pabrik biodiesel dengan kapasitas produksi 300.000 ton per tahun. Pada 2019, TBLA menargetkan produksi biodiesel-nya bisa mencapai 200.000 ton, naik dari realisasi tahun lalu yang 138.000 ton.
Wakil Direktur Utama TBLA Sudarmo Tasmin yakin, rencana pemerintah meningkatkan penggunaan biodiesel 20% (B20) menjadi B30 akan menjaga permintaan CPO. TBLA menargetkan produksi CPO bisa tumbuh 15% tahun ini.
Tidak mau kalah, PT Mahkota Group Tbk (MGRO) juga mulai mendiversifikasi bisnis ke segmen hilir. Kini, MGRO tengah menyelesaikan pembangunan pabrik refinery (pemurnian CPO) dan kernel crushing plant di Dumai, Riau. Pabrik ini ditargetkan beroperasi Agustus 2019.
Nantinya, pabrik ini akan menghasilkan minyak goreng dengan kapasitas produksi 1.500 ton per hari. Sementara, kernel crushing plant bakal menghasilkan minyak intisawit sebanyak 400 ton per hari. MGRO juga bakal menggenjot produksi CPO hingga 203.308 ton di 2019, naik 4,95% dari target 2018 yang 193.715 ton.
Sementara itu, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mengaku belum berencana melakukan diversifikasi bisnis. Namun, SGRO akan mengoptimalisasi penjualan di dalam negeri dan efisiensi. Targetnya, pertumbuhan produksi CPO mencapai 5%-10% dari tahun lalu.
Sumber: Harian Kontan