InfoSAWIT, JAKARTA –  Kendati harga minyak sawit terus berfluktuasi dan isu sawit masih saja muncul, namun harapan industri kelapa sawit Indonesia terus maju dan berkembang secara berkelanjutan tetap menjadi cita-cita para stakeholder kalapa sawit nasional, termasuk tetap menjadi sektor komoditas yang mampu menopang bagi perekonomian nasional hingga saat ini.

Diungkapkan Praktisi Komunikasi, Tofan Mahdi, disaat kodisi ekonomi yang sulit seperti sekarang ini para pekerja yang ada di dalam mata rantai di sektor kelapa sawit patut bersyukur kepada Tuhan YME, lantaran industri kelapa sawit nasional tidak hanya mapu bertahan tetapi justru pula mampu berkembang dalam situasi ekonomi yang sulit.

Lebih lanjut kata Tofan, selain itu sampai saat ini juga diakui masih banyak isu-isu terkait sektor kelapa sawit, sementara disisi lain industri ini terus berkembang dimana harga minyak sawit mentah (CPO) bertahan pada posisi yang relatif tinggi. Tentu saja dengan kondisi seperti ini membuat kesejahteraan tetap terjaga untuk semua pemangku kepentingan yang ada didalam mata rantai industri kelapa sawit Indonesia.

Faktanya, tidak saja berdampak pada pelaku usaha besar, tetapi juga dapat dilihat bahwa para petani sawit yang telah menguasai total lahan sekitra 43% dari seluas 16,38 juta ha juga merasakan manfaatnya.

“Dimana mereka ikut merasakan dampak positif dari tingginya harga minyak sawit hingga saat ini, kondisi ini pula merupakan berkah yang patut disyukuri,” katanya saat menjadi moderator pada acara FGD Sawit Berkelanjutan Vol 9, bertajuk “PERAN BPDP-KS DALAM MEMPERKUAT KEMITRAAN PEKEBUN KELAPA SAWIT INDONESIA,” Kamis, 29 Juli 2021, yang diadakan media InfoSAWIT.

Tetapi tentu saja, tutur Tofan, dibalik semua capaian yang telah dihasilkan dalam sektor kelapa sawit ini, tercatat masih banyak tantangan dan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dan dikerjakan, khususnya PR tersebut salah satunya mengenai upaya memberdayakan petani kelapa sawit.  “Termasuk bagaimana mendukung para petani kelapa sawit mampu meningkatkan produktivitas kebun sawit mereka,” katanya.

Lantaran tanpa adanya peningkatan produktivitas dari kebun sawit rakyat, tentu saja untuk mencapai sektor kelapa sawit yang berkelanjutan akan menjadi lebih sulit. “Karena itu dengan diadakannya kegiatan diskusi ini bisa mensinergikan pemikiran seluruh stakeholder dalam upaya meningkakan produktivitas sawit rakyat, termasuik mendongkrak kesejahteraan petani sawit,” tandas Tofan. (T2)

 

Sumber: Infosawit.com