Jakarrta, CNBC Indonesia – Pada 28 Januari 2022, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengumumkan HET minyak goreng Rp11.500 per liter untuk curah, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter. Ketentuan itu ditetapkan berlaku mulai 1 Februari 2022. Namun, sebulan sejak pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng, kendala pasokan masih terjadi.

Sebelumnya, pemerintah memberlakukan minyak goreng satu harga sejak pertengahan Januari 2022, yakni Rp14.000 per liter. Dengan mengerahkan dana BPDPKS sebagai subsidi mengganti selisih harga kemahalan akibat lonjakan harga bahan baku minyak goreng, CPO (minyak sawit mentah).

Sejak pengumuman HET, muncul polemik akibat kelangkaan minyak goreng di ritel modern dan pasar tradisional. Yang memicu panic buying, memaksa peritel membatasi pembelian hanya 2 pouch ukuran 1 liter atau 1 pouch ukuran 2 liter per orang.

Rak-rak gerai ritel modern mendadak kosong kehabisan stok minyak goreng, namun sejumlah temuan sidak melaporkan dugaan penimbunan.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Minggu-Senin (27-28 Februari 2022), kelangkaan pasokan minyak goreng masih terjadi di gerai ritel modern di wilayah Bekasi Selatan. Hanya tersedia beberapa pouch minyak goreng ukuran 2 liter, itu pun hanya 1 merek. Sisanya adalah minyak goreng berbahan baku jagung dan kelapa.

“Hanya ada ini. Terbatas ya, 1 orang 1,” kata pegawai ritel sambil mengawasi setiap pembeli.

Ini Dia biang kerok, kenaikan harga minyak GorengFoto: Infografis/ Ini Dia biang kerok, kenaikan harga minyak Goreng/ Aristya rahadian
Ini Dia biang kerok, kenaikan harga minyak Goreng

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, sepanjang 21-26 Februari 2022, sebanyak 24 juta liter minyak goreng digelontorkan ke DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Karena itu, katanya, jika masih ada kelangkaan atau keterbatasan stok di wilayah tersebut, patuy dicurigai adanya kecurangan atau menyembunyikan minyak goreng.

“Pekan lalu sudah jor-joran, masa hilang? Ke mana barangnya? Mereka sembunyikan itu,” kata Sahat kepada CNBC Indonesia, Senin (28/2/2022).

Hanya saja, imbuh dia, alur pasokan minyak goreng di pasar domestik masih akan terkendala.

Pasalnya, ujar dia, kebijakan pemenuhan kebutuhan domestik (domestic market obligation/ DMO) hanya bisa dilaksanakan perusahaan terintegrasi. Yakni, produsen minyak goreng yang juga eksportir dan memasok ke pasar domestik, alias perusahaan terintegrasi.

“Anggota GIMNI ada 34 produsen minyak goreng, hanya 16 perusahaan yang terintegrasi. Sisanya, produsen yang pasarnya memang hanya di dalam negeri. Lalu, ada perusahaan di luar GIMNI, yang hanya eksportir minyak goreng saja,” katanya.

Dengan struktur industri seperti itu, kata dia, artinya kebutuhan domestik hanya bisa dipenuhi setengah. Yakni, oleh perusahaan terintegrasi.
“Jadi, memang akan tetap berkurang yang bisa memasok. Saat ini saja ada 6 perusahaan yang berhenti produksi karena tidak bisa mendapat bahan baku,” kata Sahat.

Sementara, lanjut dia, produsen yang hanya menjual ekspor kesulitan memasok ke dalam negeri karena tidak memiliki kemampuan jalur distribusi.

“Nah, perusahaan yang hanya memasok ke dalam negeri, juga kesulitan karena tidak bisa mendapat pasokan bahan baku. Ini yang seharusnya dibantu pemerintah agar kedua pihak ini bisa bekerja sama, business to business. Meski, nggak akan mudah,” ujar Sahat.

Di sisi lain, dia menambahkan, perlunya penyelidikan atas aksi panic buying minyak goreng. Apalagi, lanjut dia, jika peritel memilih membatasi arus keluar stok karena takut langsung diserbu.

“Ini yang harus diselidiki. Jangan-jangan ada spekulan yang menggerakkan orang langsung serbu atau panic buying minyak goreng. Karena kalau pun ada kebocoran, misal mereka jual ke yang mau beli mahal, tidak akan sampai hilang seperti ini,” kata Sahat.

Sahat menambahkan, pemerintah sudah saatnya mempertimbangkan strategi lain untuk mengatasi polemik minyak goreng di Tanah Air.

“Menteri Perdagangan bahkan sudah kemana-mana, ke pelosok Capek. Mungkin sudah saatnya ganti strategi,” kata Sahat.

 

Sumber: Cnbcindonesia.com