Gabungan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menargetkan produksi minyak sawit mentah (CPO) tumbuh 10% menjadi 42 juta ton pada tahun ini. Kenaikan dipengaruhi recovery tanaman setelah terkena dampak La Nina pada 2015.
“Produksi minyak sawit Indonesia tahun ini akan tumbuh 10%, karena tanaman sudah recovery,” ujar Togar Sitanggang Sekretaris Jenderal GAPKI, dalam jumpa pers GAPKI, Selasa (30 Januari 2018).
Tahun 2017, berdasarkan data yang diolah GAPKI, produksi CPO tahun 2017 mencapai 38,17 juta ton dan PKO sebesar 3,05 juta ton sehingga total keseluruhan produksi minyak sawit Indonesia adalah 41,98 juta ton.
Angka ini menunjukkan peningkatan produksi sebesar 18% jika dibandingkan dengan produksi tahun 2016 yaitu 35,57 juta ton yang terdiri dari CPO 32,52 juta ton dan PKO 3,05 juta ton. Sementara itu stock minyak sawit Indonesia pada akhir tahun 2017 adalah 4,02 juta ton.
Sepanjang tahun 2017, kata Togar, kekhawatiran akan adanya kebakaran lahan dapat teratasi dengan baik, hampir tidak ada kasus kebakaran di perkebunan kepala sawit.
“GAPKI dan perusahaan anggotanya telah melakukan berbagai upaya mencegah terjadi kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di sekitar konsesi dengan pembentukan Desa Siaga Api diberbagai daerah dan sampai pada akhir 2017 telah tercatat lebih dari 572 Desa Siaga Api yang dibentuk oleh perusahaan anggota GAPKI dengan berbagai nama,” tuturnya.
Pelatihan antisipasi dan mitigasi karlahut juga dilaksanakan di berbagai daerah. Kegiatan ini akan terus ditingkat dan dilanjutkan untuk ke depannya.
Sumber: Sawitindonesia.com