Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) telah menyusun dan menerapkan protokol pencegahan penyebaran Virus Korona jenis baru (Covid-19) di perkebunan kelapa sawit. Gapki telah menyosialisasikan protokol tersebut kepada 13 cabang Gapki di daerah, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Sulawesi.
Untuk mendukung pemerintah melawan pandemi Covid-19, Gapki mengajak semua pengurus pusat, cabang, dan perkebunan Kelapa Sawit anggota Gapki untuk proaktif melakukan upaya pencegahan penularan melaui isolasi mandiri, menghindari interaksi dengan keramaian/kerumunan, dan upaya pencegahan lainnya seperti penggunaan masker dan wajib cuci tangan. “Kami telah menyusun dan menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 di perkebunan kelapa sawit,” kata Ketua Umum Gapki Joko Supriyono di Jakarta, kemarin.
Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono menjelaskan, protokol Gapki soal Covid-19 meliputi enam kebijakan utama sebagai arahan untuk diimplementasikan di perkebunan sawit. Melalui protokol itu setidaknya bisa mencegah masuknya pandemi Covid-19 ke perkebunan sawit, serta memastikan karyawan perkebunan tidak tertular sehingga aktivitas kebun tetap berlangsung.
Keenam kebijakan di dalam Protokol Gapki untuk pencegahan korona di perkebunan sawit adalah seperti berikut. Pertama, pemeriksaan kesehatan dan kebersihan lingkungan. Kedua, memperketat lalu lintas orang di pintu masuk kebun, kantor kebun, dan pabrik kelapa sawit/PKS, juga pintu masuk perumahan. Ketiga, menghindari/ mengurangi briefing, apel, dan sejenisnya. Keempat, menyediakan tempat cuci tangan di semua pintu masuk. Kelima, mengharapkan setiap perusahaan anggota Gapki dapat mendirikan Posco Covid-19 di masing-masing perkebunan. Keenam, mengimbau segenap karyawan perkebunan untuk tidak melakukan perjalanan mudik saat Lebaran.
Sementara itu, Wilmar melalui program Wilmar Peduli mengalokasikan dana US$ 1 juta untuk membantu pemerintah dalam menghadapi ancaman Covid-19. Dana tersebut untuk penyediaan test kit dan masker. Wilmar juga mengubah salah satu jalur produksi pabriknya untuk memproduksi hand sanitizer dan sabun tangan cair utuk disumbangkan. Country Head Wilmar Indonesia Darwin Indigo mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan situasi saat ini dan ingin membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi beban mereka selama periode yang cukup sulit ini.
Sumber: Investor Daily Indonesia