Sejumlah perusahaan sawit mengantisipasi penurunan produksi sawit di saat libur lebaran. Kelvin Tio, Managing Director Asian Agri, mengakui dapat terjadi penurunan produksi karena berhentinya kegiatan operasional termasuk panen dan evakuasi Tandan Buah Segar (TBS) selama libur Hari Raya Idul Fitri.

“Dalam hal ini, libur berlangsung selama 5 hari. Maka, kegiatan panen tentu tidak berjalan seperti biasanya,”kata Kelvin Tio.

Geetha Govindan, CEO Palm Oil – ANJ Group, menuturkan, “Selama libur Idul Fitri biasanya terjadi penurunan produksi, baik TBS maupun CPO, kira-kira sekitar 10%.”

Sementara itu, I Dewa Made Oka, Ketua GAPKI Provinsi Kalimantan Utara, mengakui produksi berpeluang lebih rendah di 20% dari bulan pada umumnya pasca libur panjang lebaran.

Untuk mencegah anjloknya produksi, ANJ berbagi saran yaitu  mengalokasikan hari kerja tambahan sebelum libur Idul Fitri untuk pemanenan TBS dan untuk mengurangi dampak liburan tersebut terhadap operasional kebun-kebun kami. “Biasanya situasi akan kembali normal sekitar sebulan,” tambah Geetha.

Sementara itu, Asian Agri menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan potensi produksi. Antara lain Memastikan keamanan TBS dan CPO selama libur. Yakni memperkuat sistem keamanan, memperketat patroli rutin dan kesiagaan tim di pos-pos keamanan oleh tim Asian Agri yang tidak merayakan hari raya dan selama libur berlangsung.

Langkah berikutnya, dijelaskan Kelvin Tio, menjelang libur hari raya perusahaan akan memastikan interval panen ke angka 7 hari. Selain itu, meningkatkan produktivitas tenaga panen yang tidak mengambil cuti Hari Raya Idul Fitri.

Kelvin Tion menambahkan sebagian pekerja di bidang pemeliharaan bagi yang mampu bekerja panen untuk sementara membantu aktivitas panen.

Melalui berbagai upaya tadi, perusahaan sawit tetap optimis bahwa produksi akan lebih baik tahun ini. Apalagi ditopang faktor cuara dan best management practices untuk meningkatkan produktivitas.

 

Sumber: Sawitindonesia.com