JAKARTA, investor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) flat pada perdagangan Jumat (22/9/2023). Gara-gara sentimen dari panen kedelai AS yang diperkirakan akan menjadi panen terbesar kelima dalam sejarah.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Jumat (22/9/2023), kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2023 turun 1 Ringgit Malaysia per ton menjadi 3.647 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO November 2023 naik 4 Ringgit Malaysia menjadi 3.659 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO Februari 2024 turun 9 Ringgit Malaysia menjadi 3.741 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Maret 2024 jatuh 1 Ringgit Malaysia menjadi 3.766 Ringgit Malaysia per ton.Research and Development ICDX Girta Yoga mengatakan, sentimen utama yang membebani pergerakan CPO hari ini adalah akibat dari panen kedelai AS yang diperkirakan akan menjadi panen terbesar kelima dalam sejarah. “Harga CPO bergerak pada resistance 3.750 Ringgit Malaysia per ton, dan support 3.475 Ringgit Malaysia per ton,” ungkap Yoga kepada Investor Daily, Jumat (22/9/2023).
Yoga menambahkan, secara mingguan, hingga penutupan pekan yang berakhir 22 September, harga CPO turun tipis sebesar 2,16%. Sepanjang bulan September hingga penutupan pekan keempat, harga CPO melemah sekitar 9,20%. “Dilihat secara year to date (ytd) hingga penutupan pekan IV September, harga CPO mengalami penurunan sebesar 13,75%,” tutupnya.