JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Sejak akhir 2024, harga Minyakita di pasaran mengalami kenaikan signifikan, mencapai Rp 17.000 per liter. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pada Juli 2024 adalah Rp 15.700 per liter.
Baru-baru ini, harga Minyakita dikabarkan telah menyentuh Rp 19.000 per liter, dengan kisaran harga rata-rata berada di antara Rp 17.000 hingga Rp 19.000 per liter.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengakui adanya kenaikan harga tersebut. Menurutnya, rata-rata harga nasional saat ini adalah Rp 17.000 per liter. Ia menjelaskan bahwa lonjakan harga hingga Rp 19.000 per liter disebabkan oleh keterlambatan distribusi pasokan akibat libur Natal dan Tahun Baru.
“Masalahnya ini kan libur Nataru. Masih banyak distributor yang belum beroperasi penuh. Sebagian sudah jalan, sebagian belum. Jadi, ada keterlambatan pasokan. Tetapi stok di distributor sebenarnya masih banyak, hanya terlambat sampai ke pasar,” ujar Budi, dikutip dari detikcom, Sabtu (4/1/2025).
Mendag juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menghubungi dinas perdagangan di berbagai daerah untuk memantau kondisi lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa libur panjang menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi kenaikan harga.
“Kami sudah menghubungi dinas-dinas di daerah, dan mereka juga sudah mengecek langsung ke lapangan. Salah satu penyebab utama memang karena liburan tersebut,” tambahnya.
Namun, Budi optimistis harga Minyakita akan kembali normal sesuai HET sebelum Ramadan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.
Sumber: cnbcindonesia.com