BANGKAPOS.COM, BANGKA – Harga kelapa sawit hari ini, Kamis (04/03/2021) melambung tinggi mencapai Rp 2.110 per kg TBS (Tandan Buah Segar). Sebelumnya harga kelapa sawit di kisaran Rp 1.600-1.650 per kg TBS.
Harga kelapa sawit Rp 2.110 per kg ini berlaku untuk harga pembelian seperti di pabrik CPO PT Gemilang Cahaya Mentari (GCM) di Desa Tiang Tara Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka.
Pabrik PT GCM ini tidak memiliki kebun sawit hanya melakukan kemitraan dengan para petani mandiri.
Hal ini diungkapkan Jamaludin, Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kabupaten Bangka, Kamis (04/03/2021) di Sungailiat.
“Harga kelapa sawit mencapai Rp2.110 per kg TBS ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah harga kelapa sawit petani mandiri atau nonplasma yang dibeli pabrik CPO di Kabupaten Bangka,” ujar Tipek panggilan akrab Jamaludin yang sudah menjadi petani kelapa sawit 17 tahun terakhir.
“Harga kelapa sawit ini diperkirakan akan terus melambung hingga harga Rp2.300 sampai Rp 2.500 per kg,” katanya lagi.
Tipek mengaku kenaikan harga hari ini Rp 2.110 per kg ini merupakan tertinggi dalam sejarah harga kelapa sawit di Kabupaten Bangka, mudah-mudahan ke depan harga ini bisa terus naik mencapai Rp 2.300 sampai Rp 2.500 per kg.
“Untuk berat satu TBS kelapa sawit itu mencapai 30-70 kg per TBS tergantung jenis kelapa sawit dan perawatan serta pemupukannya serta lokasi daerah penanamannya,” tukas Tipek.
Menurutnya dengan kenaikan harga kelapa sawit ini membuat para petani bergembira dan bergairah, karena mendapatkan pendapatan yang lumayan besar.
“Para petani saat ini saya lihat berlomba-lomba melakukan pemesanan bibit kelapa sawit di perusahaan atau petani penangkar bibit sawit berkualitas, ada yang memesan hingga 30.000 batang namun yang tersedia hanya 15.000 batang, bahkan ada yang tidak kebagian bibit lagi, karena kehabisan stok bibit,” imbuh Tipek.
Ditambahkannya melihat tren kenaikan harga kelapa sawit ini para petani semakin terpacu berlomba-lomba untuk terus menanam dan memperluas kebun kelapa sawitnya.
“Harga bibit sawit siap tanam saat ini di kisaran Rp 55.000 per batang atau polibag,” ujar Tipek.
Diakuinya dengan kenaikan harga kelapa sawit ini sejumlah petani yang memiliki lahan kebun luas bisa mempekerjakan beberapa orang lain untuk membantu pekerjaan di kebunnya dengan sistem upah harian.
“Jadi dengan adanya kenaikan harga kelapa sawit ini telah membuat petani sawit semakin sejahtera bahkan bisa membantu mempekerjakan orang lain di kebunnya dengan sistem upah harian, semoga harga kenaikan kelapa sawit ini bisa terus bertahan,” harap Tipek.
Tipek mengungkapkan saat ini sudah ada 6 pabrik CPO berdiri di Kabupaten Bangka, bahkan ada tiga pabrik CPO lagi saat ini baru didirikan dan belum beroperasi.
“Dengan semakin banyak pabrik CPO di Kabupaten Bangka, Apkasindo Kabupaten Bangka mendorong pengusaha dan pemerintah daerah agar mulai memikirkan untuk mendirikan pabrik Refenery CPO menjadi minyak kelapa sawit setengah jadi di Kabupaten Bangka ke depannya,” harap Tipek.
Tipek mengungkapkan dengan adanya pabrik Refenery CPO maka akan semakin menaikkan harga kelapa sawit petani di Kabupaten Bangka.
“Mudah-mudahan ada pengusaha yang mau investasi untuk mendirikan pabrik Refenery CPO di Kabupaten Bangka,” harap Tipek.
Sumber: Bangka.tribunnews.com