Iklim Investasi Sawit Indonesia Terancam Kampanye Negatif

InfoSAWIT, JAKARTA – Munculnya beragam kampanye negatif sedikit banyak telah mempengaruhi performa industri kelapa sawit nasional yang merupakan salah satu industri strategis nasional. Diungkapkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, beragam isu yang muncul merupakan bagian dari kampanye hitam dalam perang dagang minyak nabati global. Joko menegaskan kampanye negatif tersebut memberikan dampak negatif terhadap iklim investasi sawit dalam negeri.

Lebih lanjut kata Joko, telah terjadi fenomena baru dalam dunia investasi global yang menekan industri sawit dalam negeri. Bank-bank di dunia terutama dari Eropa dan Amerika saat ini telah menerapkan kebijakan baru  menolak memberikan pinjaman bagi industri yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia ini.

“Selama ini industri sawit mengajukan pinjaman melalui beberapa bank Asia, seperti bank Jepang, China dan Korea. Dua tahun terakhir bank Jepang tidak memberikan kredit lagi ke industri sawit, karena mendapat pressure dari NGO maupun efek dari kampanye negatif sawit yang kian menyebar,” kata Joko dalam acara #INAPalmOil Talkshow yang digagas Forum Komunikasi Sawit (FKS) yang dihadiri InfoSAWIT, belum lama ini.

Menurut Joko, saat ini kampanye yang dilakukan Indonesia baik pemerintah dan pengusaha belum optimal. Sementara itu arus isu negatif kelapa sawit terus digulirkan oleh negara produsen minyak nabati lainnya terutama di Eropa.

Senada dengan Joko,  Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno mengungkapkan keprihatinannya terhadap kampanye hitam industri kelapa sawit khususnya Sawit Indonesia. Menurut Diplomat yang sudah berkarier lebih dari 30 tahun tersebut, seharusnya Indonesia memiliki long term strategy dalam menghadapi kampanye negatif sawit. (T2)

Sumber: Infosawit.com