Menanggapi dengan langka dan tingginya harga gas, Pemkab Bengkayang berinovasi membuat kompor alternatif.

Kompor alternatif tersebut pun menggunakan bahan yang sangat mudah didapatkan dikawasan perbatasan dan kebun sawit yakni brondol sawit.

Gustian Andiiwinata, S.Pd. MM Kabag Perbatasan, Kabupaten Bengkayang pun mendemontrasikan penggunaan dari kompor alternatif ini.

“Terimakasih kepada Bupati Bengkayang Bapak Suryadman Gidot, M Pd yang selalu memberikan pencerahan dan wawasan kepada seluruh warga Kabupaten, karyawan dan pejabat di Kabupaten Bengkayang untuk berinovasi dimana menghadapi permasalahan yang ada harus bisa berinovasi,” katanya, mengawali demontrasi kompor alternatif.

“Saya sebagai kabag perbatasan, melihat permasalahan yang muncul dimasyarakat daerah perbatasan seperti kelangkaan gas. Adapun gas yang masuk tetapi harga sangat tinggi untuk diperoleh. Padahal dilingkungan bisa memanfaatkan sumber alam yang murah meriah dan ramah lingkungan seperti brondol sawit,” ungkapnya.

Menurut Gustian, Bbondol sawit sangat mudah didapat didaerah perbatasan karena selain brondol tidak bisa dijual pabrik kelapa sawit, brondol juga bisa menjadi rasit perkebunan sawit yang ada.

“Dengan ini, saya mencoba membuat kompor memanfaatkan bahan bakar brondol sawit yang penggunaannya untuk memasak dan berbagai hal sebagai pengganti atau alternatif gas,” katanya.

Diterangkannya, menghidupkan kompor alternatif pengganti gas dengan cara dikeringkan atau dipipihkan dengan palu atau sejenisnya agar api mudah hidup, kemudian dibakar.

Setelah hidup dibakar dengan api, disimpan didalam kompor yang nantinya api untuk memasak.

“Jadi api ini kita buat dengan satu sampai tiga butir saja brondol sawit kering. Setelah apinya hidup kita tinggal menambah brondol sesuai kebutuhan dan memasak apa. Jadi besar tidak apinya tergantung kebutuhan dan jumlah brondolnya, Inilah pemanfaatan brondol sawit yang dibuat kompornya seperti ini,” terangnya.

Dikatakannya pula, penjepit juga alternatif bisa digunakan untuj menjepit dan menaruh brondol sawit kedalam kompor.

“Marilah kita bersama-sama mewujudkan Bengkayang sejahtera dan berdaya saing, marilah kita inovasi sesuai visi misi Bengkayang 2015-2021,” tutupnya.

Menanggapi inovasi yang ada, Bupati Bengkayang dua periode Suryadman Gidot pun mengapresiasi kinerja jajaranya ini.

Ketua DPD Partai Demokrat ini pun menuturkan akan mengembangkan inovasi kompor dari brondol sawit.

“Pemda Bengkayang mengembangkan kompor masak bahan bakar buah sawit kering untuk menjadi alternatif hemat bahan bakar minyak dan gas. Inilah wujud inovasi visi bengkayang sejahtera dan berdaya saing,” tutupnya.

Sumber: Tribun Pontianak