VATIKAN – Presiden Joko Widodo meminta dukungan Paus Fransiskus. kepala negara Takhta Suci Vatikan, dalam menghadapi ancaman pelarangan penggunaan minyak sawit sebagai bahan biofuel di Uni Eropa pada 2021. Lewat surat yang diserahkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu lalu, Jokowi juga mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia.

Menurut Luhut, Presiden meminta Paus melihat lebih jelas mengenai industri kelapa sawit Indonesia dari aspek perdagangan, lingkungan, dan hak asasi manusia. “Bagaimanapun Vatikan punya suara yang sangat didengarkan. Beliau (Paus) selalu mengedepankan masalah kemanusiaan,” kata Luhut kepada Tempo.

Rencana pelarangan impor sawit ini diputuskan Parlemen Eropa, Januari lalu. Sejumlah politikus di benua biru itu menuding industri ini tidak mendukung program pembangunan berkelanjutan lantaran tak ramah lingkungan.

Menurut pakar hubungan internasional Universitas Airlangga, Iman Prihandono, pemerintah tak perlu grasa-grusu menanggapi wacana ini. Dia mengingatkan, keputusan Januari lalu baru di tingkat parlemen, sehingga masih membutuhkan pembahasan panjang di Dewan Uni Eropa-perwakilan pemerintah negara anggota-sebelum diratifikasi. “Sebaiknya pemerintah juga memperbaiki tata kelola industri minyak kelapasawitdalam negeri,” ujar Iman.

 

Sumber: Koran Tempo