JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Empat bulan lagi proses regenerasi pucuk pimpinan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan terjadi. Sejumlah suara dari daerah mulai memunculkan sejumlah nama yang dinilai kredibel untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan dari Joko Supriyono, Ketua Umum GAPKI, yang terpilih selama dua periode.

Berikut ini nama-nama yang kami saring sebagai Kandidat Ketua Umum GAPKI periode 2023-2028 berdasarkan hasil obrolan dengan sejumlah pengurus GAPKI di setiap provinsi.

1. Mona Surya
Mona Surya, nama yang sudah tidak asing lagi di telinga para pelaku industri sawit tanah air. Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), perhelatan konferensi sawit terbesar di dunia ini mempunyai peranan penting melambungkan namanya di industri sawit nasional dan internasional.Pasalnya, Ibu dari empat anak ini telah menjadi ketua panitia pelaksana selama 11 tahun berturut-turut.

Mona Surya mengatakan Aktif di GAPKI memberikan saya banyak pembelajaran dan pengalaman. GAPKI menjadi ruang untuk melakukan banyak hal seperti berdiskusi dan belajar berorganisasi. Saya banyak berbagi pengalaman positif dalam pengelolaan perkebunan dengan rekan pengurus pelaku sawit.

Dari perkebunan besar kelapa sawit, saya dapat belajar bagaimana meningkatkan produktivitas, CSR, dan lingkungan. Semua itu kalau dipadukan menjadi satu akan sangat bagus sekali untuk diterapkan di perkebunan Minanga Grup. Tentu saja, saya seleksi dulu hal yang positif dan sesuai dengan kondisi perusahaan.

“Bagi saya, GAPKI ini merupakan tempat untuk me-refresh pikiran dan aktualisasi diri. Jadi di GAPKI ini, benar-benar kita berdebat, berteman sekaligus bekerja pula sehingga kondisinya lebih dinamis. Paling utama, saya memiliki banyak jaringan dengan orang, perusahaan dan lembaga lainnya karena sering mengikuti kegiatan internal dan eksternal,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

2. Eddy Martono
Pengalaman Eddy Martono sudah sangat lama di organisasi GAPKI. Sejumlah pengurus GAPKI dari wilayah Sumatera dan Kalimantan menyorongkan nama pria asal Yogyakarta ini.
“Dari Wilayah Kalimantan, kami dukung pak Eddy Martono,” ujar Muhammadsjah Djafar, Ketua GAPKI Kalimantan Timur saat berbincang di Jakarta.

Di GAPKI, Eddy Martono dikenal memiliki pengetahuan dan kemampuan sangat kuat di bidang pertanahan dan lahan. Tak heran, ia pernah menjabat Ketua GAPKI Bidang Agraria dan Tata Ruang. Kini Eddy Martono dipercaya sebagai Sekjen GAPKI.

“Masalah yang mendasar itu sebenarnya adalah masalah tata ruang yang hingga sekarang ini kan sebenarnya belum jelas,” kata Eddy dalam sebuah perbincangan.

Dalam satu kesempatan Eddy pernah mengutarakan kegundahannya terhadap nasib sawit di masa depan. Ia mengatakan pengalaman Indonesia dulu dikenal eksportir terbesar rempah-rempah, gula, karet. Tapi sekarang sudah berubah karena gula sudah. Kalau tidak hati-hati cerita tadi dapat terulang pada komoditi sawit. Dalam arti kebijakan pemerintah tidak mendukung sawit. Jangan sampai malahan satu saat kita yang harus impor sawit.

3. Dwi Sutoro
Dari informasi yang diperoleh Tim SAWIT INDONESIA, Dwi Sutoro adalah kuda hitam sebagai kandidat Ketua Umum GAPKI. Di GAPKI Pusat, Dwi Sutoro termasuk baru berkecimpung dalam organisasi.

Mengutip dari website Holding Perkebunan, Dwi Sutoro lahir di Semarang 22 Juni 1971. Diangkat sebagai Direktur Pemasaran berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-231/MBU/10/2019 tanggal 17 Oktober 2019.

Seorang pengurus GAPKI daerah mengatakan nama Dwi Sutoro tiba-tiba disorongkan untuk masuk kandidat Ketua Umum GAPKI periode berikutnya.

“Dukungannya sangat kuat. Pak Dwi Sutoro perlu diperhitungkan dalam pemilihan,” ujarnya tanpa mau disebutkan nama.

4. Bambang Aria Wisena
Bambang Aria Wisena telah lama berkecimpung di organisasi GAPKI. Sempat menjabat Ketua Bidang Komunikasi, kini Doktor Lulusan IPB ini menjabat Ketua Bidang Perpajakan dan Fiskal.

Saat berbincang dengan media, Bambang Aria Wisena, dukungan media sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan industri sawit. Terutama dalam memperluas pasar ekspor sawit Indonesia ke negara lain.

“Pelaku industri sawit sangat mengapresiasi media yang menyajikan pemberitaan positif bagi kelapa sawit,” ujar Bambang Aria Wisena yang didampingi Tofan Mahdi, Ketua Bidang Komunikasi Gapki, pada awal November.

Bambang Aria Wisena berpendapat, Industri sawit memiliki kemampuan untuk bertahan sekaligus menyelamatkan perekonomian Indonesia di tengah berbagai gempuran krisis.

“Industri sawit telah berkontribusi Rp 500 triliun untuk pemasukan devisa ekspor negara setiap tahunnya. Selain itu, komoditas ini memberikan lapangan kerja bagi 16 juta orang,” ujar Bambang yang kini menjabat Komisaris Utama Jhonlin Agro.

5. Mustafa Daulay

Dalam pemilihan Ketua Umum GAPKI pada 2015 dan 2018, nama Mustafa Daulay mendapatkan banyak dukungan dari anggota. Kala itu, pria yang akrab dipanggil Bang Ucok ini menempati posisi kedua suara terbanyak.

Saat ini, sejumlah pengurus kembali menjagokan Mustafa Daulay sebagai kandidat Ketua Umum GAPKI.

“Bang Ucok ini jago lobi dan diplomasi. Ia juga mengakar di GAPKI daerah dan aktif mengunjungi kegiatan di daerah seperti Borneo Forum dan Andalas Forum,” ujar seorang pengurus GAPKI.

Saat bertemu di IPOC Forum 2022, Mustafa Daulay tersenyum simpul saat ditanyakan minatnya untuk maju dalam pemilihan kandidat Ketua Umum GAPKI 2023-2028.

“Abang serahkan semuanya ke Tuhan, manusia tugasnya berusaha,” pungkas Bang Ucok singkat.

Kandidat Ketua Umum GAPKI Mulai Muncul: Mona Surya, Eddy Martono , Dwi Sutoro, Bambang Aria dan Mustafa Daulay