KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pelaku usaha industri minyak sawit mengatakan adanya lonjakan kasus Covid-19 di India belum menimbulkan hambatan pada ekspor minyak sawit Indonesia ke negara tersebut.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono pun mengatakan, sejauh ini pihaknya masih terus melihat perkembangan lebih lanjut permasalahan ini. Namun, dia mengatakan belum ada dampak yang terlihat pada ekspor minyak sawit bulan ini.

“Kita lihat dulu perkembangannya seberapa jauh dampaknya, karena pasti dalam short time ini pasti akan ada gangguan pergerakan, tetapi terhadap aktivitas ekspor-impor belum ada laporan [gangguan],” ujar Joko secara virtual, Rabu (28/4).

Meski begitu, Joko juga menyebut pasar India tetap akan menjadi perhatian Indonesia mengingat pangsa pasar sawit Indonesia di India bisa mencapai 70% hingga 80%. Karenanya, dia pun memastikan pelaku usaha akan tetap menunggu perkembangan terbaru.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga. Sahat pun optimistis ekspor minyak sawit dan turunannya ke India tidak akan terganggu meski kasus Covid-19 meningkat.

Menurut dia, hal ini dikarenakan produksi minyak sawit di Malaysia yang berkurang karena panen yang menurun dan harga minyak sawit yang lebih kompetitif dibandingkan minyak nabati lainnya,

“Kita tidak perlu khawatir karena perbedaan CPO dengan soft oil hampir US$ 350, dan di India karena persoalan financing, jadi mereka akan mengejar sawit kita seharusnya,” kata Sahat.

Senada dengan Sahat, Direktur Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri Bernard Riedo pun meyakini India masih akan tetap membeli sawit Indonesia karena harga minyak nabati lainnya tergolong tinggi,

“Bagi India, yang lebih penting bagi mereka adalah affordable oils dan sekarang dalam kondisi pandemi, itu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi demi kelangsungan masyarakat di sana,” katanya.

Meski demikian, dia juga mengatakan perkembangan pandemi Covid-19 di India harus terus dicermati, khususnya bagaimana negara tersebut dapat melewati lonjakan kasus kali ini.

Sumber: Kontan.co.id