Fenomena kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di berbagi negara juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (2016) kebakaran hutan/lahan terjadi pada hampir seluruh provinsi di Indonesia.
Provinsi | Rataan (Ha) 2010-2016 | Provinsi | Rataan (Ha) 2010-2016 |
Kalimantan Tengah | 21.316 | Papua* | 710 |
Sumatera Selatan | 8.065 | Kalimantan Selatan | 539 |
Lampung* | 4.964 | Nusa Tenggara Timur* | 453 |
Sulawesi Utara* | 4.627 | Sulaewsi Tenggara* | 445 |
Kalimantan Timur | 4.181 | Sulawesi Selatan* | 195 |
Jambi | 3.334 | Bali* | 72 |
Gorontalo* | 2.083 | Bengkulu | 62 |
Riau | 2.073 | Sumatera Barat | 60 |
Sumatera Utara | 1.847 | Aceeh | 58 |
Kalimantan Barat | 1.841 | Sulawesi Tengah* | 34 |
Maluku* | 1.753 | Maluku Utara* | 26 |
Jawa Timur* | 1.753 | Yogyakarta* | 10 |
Jawa Tengah* | 1.671 | Kalimantan Utara | 3 |
Jawa Barat* | 1.464 | Banten* | 2 |
Nusa Tenggara Barat* | 1.363 | Papua Barat* | 1 |
Sumber: Kementerian Kehutanan, 2016 * bukan sentra kebun sawit
Beberapa provinsi sentra kebun sawit seperti Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan yang relatif luas. Namun, kebakaran hutan dan lahan yang relatif luas juga terjadi pad provinsi yang tidak memiliki perkebunan kelapa sawit seperti Lampung, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bahkan Kalimantan Utara dan Bengkulu yang merupakan daerah provinsi ekspansi sawit, dan luas kebakaran hutan dan lahan relatif kecil dibandingkan dengan provinsi Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur yang tidak ada pengembangan kebun sawit.
Dengan demikian, sama seperti fenomena di berbagai negara, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia juga tidak secara sistematis dan spesifik terkait dengan pengembangan kebun sawit. Provinsi-provinsi yang merupakan sentra atau bukan sentra sawit, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi. Kebakaran hutan dan lahan juga tidak sistematis dan spesifik lahan gambut. Propinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Barat tidak memiliki lahan gambut, juga terjadi kebakaran hutan dan lahan yang relatif luas.
Kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkait lahan gambut juga terkonfirmasi sebaran titik api (hot spot) yang terjadi dalam priode Juli-November 2015. Sebaran titik api dilahan gambut justri lebih sedikit dibandingkan dengan titik api di luar lahan gambut.
Sumber: Mitos vs Fakta, PASPI 2017
Sumber: Sawitindonesia.com