Pulau Sulawesi sesunguhnya bukanlah sentra utama perkebunan kelapa sawit Indonesia. Perkebunan kelapa sawit di Pulau Sulawesi ini, pada tahun 2015 baru mencapai 0,37 juta hektar atau hanya sekitar 3 persen dari luas kebun sawit nasional. Dan perkembangan kelapa sawit di Pulau Sulawesi datang belakangan setelah era logging berlangsung lebih dahulu.

Pada tahun 1950 luas hutan sulawesi adalah 17 juta hektar. Dalam kurun waktu 1950-1985 luas akumulasi konversi hutan menjadi non hutan mencapai 7,2 juta hektar. Sementara perkebunan kelapa sawit baru mencapai 0,005 juta hektar atau hanya 0,07 persen dari luas konversi tersebut.

Kebun Sawit Dalam Perubahan Penggunaan Lahan di Pulau Sulawesi

Uraian 1950 1985 2000 2014
Luas Hutan Sulawesi (Juta Ha) 17 11,3 10,7 8,5
Kawasan Non Hutan (Juta Ha) 1,4 7,2 7,8 9,9
Kebun Sawit (Ribu Ha)   – 5,2 107 354

Sumber: Statistik Kehutanan, Statistik Perkebunan Kelapa Sawit (Luas Pulau Sulawesi=18,5 juta Ha)

Demikian juga luas akumulasi konversi hutan menjadi non hutan pada kurun waktu 1985-2000 yakni menjadi 7,8 juta hektar. Sementara luas perkebunan sawit hanya naik 0,1 juta hektar atau 1,4 persen dari luas akumulasi konversi tersebut.

Dengan kata lain, selama kurun waktu 1985-2014, luas akumulasi konversi hutan menjadi non hutan Sulawesi sebesar 9,9 juta hektar. Sedangkan luas perkebunan sawit Sulawesi pada waktu yang sama hanya 0,4 juta hektar atau 3,5 persen dari total akumulasi konversi tersebut. Jadi, perkebunan kelapa sawit bukanlah pemicu utama konversi hutan menjadi non hutan di pulau Sulawesi.

Sumber: Mitos vs Fakta, PASPI 2017

Sumber: Sawitindonesia.com