InfoSAWIT, JAKARTA – Beberapa bulan terakhir di tahun 2020 ini, tanda-tanda musim kemarau mulai nampak, bahkan beberapa wilayah di Indonesia mulai merasakan musim kering, sehinga wajar bila seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia pun melakukan persiapan untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutan sekitar perkebunan kelapa sawit bekerjasama dengan masyarakat.

Namun apakah pembaca tahu bahwa tahun ini akan menjadi musim dengan tipikal kemarau basah. Merujuk ulasan dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), apakah kemudian kemarau basah akan mempengaruhi produksi kelapa sawit di Indonesia?

Menurut catatan PPKS, kemarau basah bisa diindikasikan dengan prakiraan Hari Tanpa Hujan (HTH) yang sangat pendek atau masih hujan pada musim kemarau, kondisi ini terjadi selama periode 21 Juni sampai 30 Juli 2020.

“Sebagian sentra-sentra perkebunan kelapa sawit di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi diperkirakan masih hujan, pada musim kemarau basah ini,” catat pihak PPKS yang dikutip InfoSAWIT dari laman instagram resminya.

Pada kemarau basah ini penyinaran matahari dan air dari curah hujan akan tercukupi. Pohon kelapa sawit pun memperoleh penyinaran matahari yang efektif (effective sunshine). “Kondisi ini bisa mendukung produksi kelapa sawit Indonesia,” catat pihak PPKS. (T2)

 

Sumber: Infosawit.com