Kementerian Perdagangan menengarai bahwa Uni Eropa membangun strategi jitu untuk menyerang produk biodiesel asal Indonesia secara terstruktur, sistematis, dan masif.

“Intinya adalah mereka tidak mau minyak nabati mereka yang dihasilkan di Eropa itu tersaingi oleh minyak nabati dari Asia atau negara tropis,” kata Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Pradnyawati di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, hal itu dikarenakan minyak sawit dinilai sangat efektif dari segala parameter jika dibandingkan dengan minyak bunga matahari atau kedelai,

Oleh karena itu, lanjut Pradnya, produk sawit Indonesia termasuk biodiesel digempur dengan berbagai instrumen yang semuanya dinilai legal oleh World Trade Organisation (WTO).

“REDD (Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation) atau penurunan Emisi dari deforestasi dan pengrusakan hutan, pernah digempur dari aspek kesehatan, itu selesai pindah ke dumping. Dumping selesai, pindah ke subsidi,” tegas Pradnya.

Saat dituduh melakukan deforestasi, Indonesia bahkan dituduh melanggar hak-hak orang utan.

“Jadi, semua yang bisa diangkat oleh mereka itu diangkat hanya untuk menjaga agar palm oil tidak membanjiri negara mereka,” tukas Pradnya.

 

Sumber: Antaranews.com