JAKARTA – Merespon derasnya arus kampanye negatif sawit Indonesia, pengusaha sawit akan langsung berkampanye sawit ke benua biru, untuk menjelaskan secara data, bagaimana sawit Indonesia sudah berkelanjutan.

Dalam rangka menyampaikan informasi resmi yang seterang-terangnya mengenai pengelolaan minyak sawit di Indonesia kepada pasar Uni Eropa, maka pelaku usaha sawit yang tergabung dalam gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), APROBI (Asosiasi Produsen Biofuel Indoneia), dan APOLIN (Asosiasi Produsen Oleochemichal Indonesia) berencana ikut dalam ajang pameran teknologi industri Hannover Messe 2023 di Jerman.

Melalui partisipasi pada ajang Hannover Messe yang telah dilakukan semenjak 2021 lalu, pelaku industri sawit akan bisa lebih dekat dengan pasar Eropa dan mendapatkan masukan secara langsung mengenai produk minyak sawit yang banyak ditolak.

Sebagaimana diungkapkan oleh Kompartemen Hubungan Luar Negeri GAPKI, Lolita Bangun dalam Dialog FMB9 bertajuk “Industri Masa Depan Berwawasan Lingkungan Hannover Messe 2023), pada hari Senin 27 Maret 2023.

Lolita mengatakan bahwa industri kelapa sawit saat ini menghadapi tantangan perdagangan untuk masuk ke Eropa, termasuk mengenai kebijakan produk bebas deforestasi sejak tahun 2022, yang diterapkan Uni Eropa akhir tahun lalu.

Selanjutnya Lolita berharap, melalui ajang Hannover Messe, pelaku industri sawit akan bisa lebih dekat dengan pasar Eropa dan mendapatkan masukan secara langsung soal produk sawit yang banyak ditolak.

“Ada kebijakan subsidi atau dumping yang mereka tuduhkan kita tidak fair dalam harga. Pemerintah kita juga ada acara dengan mengcounter secara litigasi, sebaiknya kita melakukan secara counter promosi melalui pameran ini,” terang Lolita.

Selain itu, kesempatan tersebut juga akan digunakan sebagai ajang pameran pemanfaatan limbah yang sedang dilakukan oleh GAPKI.

“Gapki akan memamerkan teknologi metan capture, di mana POME atau limbah pabrik kelapa sawit yang menghasilkan CPO, ditangkap metannya untuk diubah menjadi biogas,” terangnya.

Turut hadir juga Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) yang akan menunjukkan mengapa kelapa sawit tidak tergantikan dan bisa diolah dengan secara berkelanjutan.

Tak mau kalah pamer, Asosiasi Produsen Biofel Indonesia (APROBI) juga akan hadir dan akan menunjukkan Indonesia sebagai satu-satunya negara yang telah mencapai B35 di dunia.

Diharapkan, ajang ini menjadi pameran keunggulan dan keberlanjutan sawit Indonesia yang sudah memenuhi standard keberlanjutan internasinoal.

https://www.sawitsetara.net/lawan-kampanye-negatif-stakeholder-sawit-adakan-pameran-di-eropa/