Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya akan membentuk tim baru untuk melakukan negosiasi dengan Uni Eropa mengenai larangan ekspor minyak kelapa sawit (CPO).

“Jadi sekarang kita mau menegosiasi lagi kriterianya mengenai mana yang boleh ekspor mana yang tidak,” kata Luhut di Jakarta, Selasa (26/6).

Tim tersebut nantinya akan masuk ke dalam tim UE dalam pembahasan kriteria-kriteria pelarangan sehingga keputusan yang dihasilkan merupakan kesepakatan kedua belah pihak, bukan hanya dari pihak Uni Eropa saja. “Kami tidak mau mereka yang atur Indonesia, kita tidak mau mereka yang mengatur kita. Ini bangsa besar,” tegasnya.

Diketahui, Luhut telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend pada Senin (25/6). Luhut mengungkapkan, diplomasi yang selama ini dilakukan telah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan yaitu penundaan pelarangan penggunaan CPO menjadi 2030.

“Saya kira kelapa sawit itu kita cukup berhasil, jadi kita tunda passing out-nya ke Tahun 2030. Tapi itu memang berlaku kepada kelapa sawit yang ditanam di tanah yang tidak ramah lingkungan itu tidak bisa ekspor ke UE, cukup fair sih,” ujarnya.

 

Sumber: Merdeka.com