Jakarta – Jaringan supermarket Inggris, Iceland Co menghentikan penggunaan minyak sawit pada mereknya pada akhir 2018. Tindakan tersebut dinilai berpotensi mendiskreditkan citra positif kelapa sawit secara global, sekaligus menjadi kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit di dunia.

Merespons hal itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita akan memanggil Duta Besar (Dubes) Inggris untuk meminta penjelasan.

“Saya akan undang duta besarnya, saya akan ajak bicara,” kata Enggartiasto di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal supermarket di Inggris yang menarik produk-produk crude palm oil (CPO) atau minyak sawit dari penjualannya.

“Itu kan oleh swasta (supermarket di Inggris) dan kita juga bisa minta swasta (di Indonesia) untuk tidak menjual produk-produk dari Inggris, enak-enak saja kan,” sambungnya.

Lantas, ia memaparkan pada dasarnya kampanye hitam sawit juga merupakan langkah awal Inggris memulai perang dagang seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

“Ya saya minta fair trade, free trade, dan saya menyatakan kemarin jangan menuduh Presiden Trump yang trade war tapi you start also trade war,” tegasnya.

“karena kalau kita diperlakukan yang sama dengan seluruh vagetable oil yang lain silakan dan jaga sapi itu itu deforestation itu merusak lingkungan berapa lahan untuk range mereka, itu kotorannya saja mengganggu oksigen,” tutupnya. (hns/hns)

Sumber: Detik.com