InfoSAWIT, JAKARTA – Disaat sebagian besar masyarakat Indonesia dan dunia sedang mengalami lockdown akibat pandemi covid-19, kita semua mengalami berbagai macam disrupsi dan batasan dalam kehidupan sehari-hari, serta perubahan lainnya yang harus dihadapi dalam era new normal.

Bahkan dampak ekonomi dan hilangnya pekerjaan akibat pandemi ini menjadi nyata disaat situasi seperti ini. Diperkiran ada sekitar 9 juta orang di Indonesia akan menjadi pengangguran dan berada dibawah angka kemiskinan akibat dampak covid-19.

Bahkan semua pihak tidak tahu berapa lama lagi waktu yang diperlukan untuk kembali ke keadaan semula, saat masyarakat kini bersiap untuk hidup di era new normal, kita tidak dapat mengabaikan kemajuan yang telah kita capai dalam industri kelapa sawit dan terus maju dengan tujuan tungal untuk mencapai minyak sawit berkelanjutan.

Tidak banyak industri di Indonesia yang telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat seperti industri kelapa sawit dalam dua puluh tahun terakhir. Industri kepala sawit telah berkontribusi antara 1,5 – 2,5% dari PDB Indonesia dan telah mempekerjakan sekitar 8,4 juta orang di seluruh Indonesia- mulai dari petani dan pekerja pabrik hingga para pemasok kelapa sawit.

Dengan pandemi yang diperkirakan akan memperlambat ekonomi dan menyebabkan sektor utama seperti pariwisata, F&B, dan ritel mengalami kerugian hingga miliaran dolar, dapat diprediksikan bahwa Pemerintah Indonesia diharapkan akan bergantung pada industri pertanian dan komoditas seperti minyak sawit dalam membangun kembali ekonominya.

Karena dampak COVID-19 terus bergema secara global, sudah saatnya meluangkan waktu untuk memikirkan bagaimana sektor minyak kelapa sawit ini dapat didorong guna mencapai 100% berkelanjutan.

Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah sebuah organisasi yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan di dunia untuk mencapai sertifikasi minyak kelapa sawit berkelanjutan.

Kami  terus berupaya untuk mencapai visi kami untuk menjadikan minyak sawit berkelanjutan sebagai norma atau kebiasaan, meskipun kami sekarang mendapat tantangan dalam melaksanakan sertifikasi dan audit perkebunan dalam kondisi pandemi saat ini.

Mendorong pekerjaan ini sangat penting untuk memastikan bahwa standar untuk minyak kelapa sawit berkelanjutan tetap ditegakkan – terutama untuk petani yang bergantung pada minyak sawit berkelanjutan sebagai mata pencaharian mereka, serta konsumen yang mengandalkan sertifikasi tersebut untuk membuat pilihan yang tepat. (Ditulis: Tiur Rumondang, Direktur Indonesia,  Roundtable on Sustainable Palm Oil – RSPO)

Sumber: Infosawit.com