Pada tahun 2012 World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pernyakit kordiovaskular di dunia. Hal ini di duga kuat berkaitan erat dengan tingginya konsentrasi kolestrol dalam darah dan meningkatkan resiko pernyakit kardiovaskular. Peningkatan konsestrasi kolestrol dalam darah sangat dipengaruhi oleh tingginya komsumsi asam lemak jenuh, yang dapat diperhitungkan dengan menggunakan persamaan Keys-Anderson (Keys et.al.,1965).
Minyak sawit sebagai minyak goreng utama di berbagai penduduk Afrika dan Asia telah digunakan cukup lama. Dampak komsumsi minyak sawit terdapat resiko pernyakit kardiovaskular menjadi kekhawatiran dikarenakan kandungan asam palmitat yang tinggi. Disamping asam lemak jenuh (palmitat) yang tinggi, minyak sawit mengandung berbgai komponen lain, seperti vitamin E, karotenoid dan antioksidan yang dapat melindungi gangguan kardiovaskular dan pencehahan kangker. Dua fakta tersebut menghasilkan gambaran dampak kesehatan dari komsumsi minyak sawit yang tidak dapat secara langsung disimpulkan merugikan konsumen.
Sumber : Minyak Sawit : Resiko Diabetes?, Kementerian Pertanian, Seafast Center LPPM-IPB dan GAPKI
Sumber: Sawitindonesia.com