OWL Plantation terus berinovasi dan berkembang di saat pandemi Covid-19 terjadi. Perusahaan sawit mulai beralih menggunakan teknologi digital sebagai dampak pembatasan social dan jarak.
Dampak mewabahnya Covid-19 baik di Indonesia mau pun di negara-negara lain dirasakan oleh berbagai sektor, tak terkecuali sektor bisnis. Dampak yang dirasakan sektor bisnis di antaranya menurunnya pendapatan dan kegiatan bisnis terganggu. Kondisi tersebut juga dirasakan pelaku bisnis yang bergerak di bidang penyedia software perkebunan, OWL Plantation System.
Sebagai pelaku bisnis yang menciptakan dan mengembangkan software untuk mendukung digitalisasi di perkebunan, OWL Plantation System, di tengah terpaan badai Covid-19 terus berupaya agar operasional dan kegiatan bisnis tetap berjalan.
Senior Project Manager, Origin Wiracipta Lestari (OWL) Plantation System, Surya Apriyanto mengatakan beberapa project terkendala“Bisnis kami secara tidak langsung terdampak, karena perusahaan-perusahaan sawit sebagian besar juga melakukan efisiensi biaya untuk keberlangsungan bisnisnya,” kata Surya.
Selanjutnya, Surya menambahkan memang efek dari Covid-19 kemana-mana. Ada beberapa project yang sedang berjalan progress-nya terganggu karena tidak dapat melakukan interaksi secara langsung dengan customer. “Biasanya kami dalam mengerjakan project melakukan interaksi secara langsung di lapangan. Kendati ada kebijakan dari pemerintah yang memperbolehkan perjalanan dinas lintas daerah asalkan sesuai protokol kesehatan, tetapi kegiatan di lapangan tetap saja belum bisa berjalan optimal,” tambahnya.
Berkaitan dengan perkembangan wabah covid-19 dan upaya dari semua pihak dalam mencegah penularannya. Sementara waktu kegiatan OWL Plantation System dengan customer atau klien dilakukan secara online.“Untuk komunikasi dan pelayanan kepada klien atau calon klien, kami sementara menghindari tatap muka secara langsung dan biasanya menggunakan media (digital) seperti teleconference” lanjut Surya.
Tidak hanya itu, pihak OWL Plantation System juga mengakui progress project di masa pandemi Covid-19 juga terhambat. Project yang seharusnya bisa selesai dengan waktu tertentu sesuai deadline, semua meleset dari waktu yang sudah ditentukan.
Dalam mengerjakan project biasanya klien membutuhkan pengawalan di lapangan. “Tim kami akan melakukan pengawalan di lapangan, namun dengan adanya pandemi, tidak bisa melakukan pengawalan. Selain itu, protokol Covid-19 yang diljalankan perusahaan juga menjadi kendala bagi kami, selaku pihak luar sebagai mitra perusahaan,” ujar Surya, saat ditemui tim Majalah Sawit Indonesia, pada akhir Juli, di Jakarta.
Sumber: Sawitindonesia.com