Pemerintah segera merealisasikan pengembangan Biodiesel 100% (B100) dari Crude palm oil (CPO). Ini merupakan langkah strategis Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pengggunaan bahan bakar fosil, yang pada akhirnya dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM).

Keraguan masyarakat akan penerapan B100 dijawab oleh Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana pada Diskusi Road Test B100 di Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Kementerian Pertanian, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu siang (8/5). Kunjungan ini merupakan bentuk keseriusan Badan Litbang ESDM dalam mendukung program B100.

“Masih ada keraguan dari khalayak luas atas penerapan B100 ini mengingat B20 masih dalam tahapan (implementasi), namun pengujian dan riset B100 ini tidak terlalu cepat, pengujian dan penggunaan B100 ini perlu disegerakan,” ungkap Dadan, seperti dikutip www. esdm.go. id.

Dadan menambahkan, uji biodiesel ini bukan semata-mata langsung diujicobakan pada kendaraan, namun telah melewati proses pengujian sebelumnya dengan standar internasional dan standar otomotif serta dikawal berbagai pihak antara lain BPPPT APROBI, Gaikindo dan Pertamina. “Segera kita akan mulai uji jalan untuk B30 terlebih dahulu 40.000 km pada kendaraan bermotor,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjri Djufri menyampaikan B100 yang berasal dari minyaksawitmentah ini telah dianalisa di Laboratorium Puslitbangtek Minyak dan Gas Bumi “Lemigas” dengan hasil telah memenuhi spesifikasi Biodiesel SNI 7182-2015.

“Alhamdulillah hasil uji mutu Biodisesel CPO yang dilakukan Balittri di Laboratorium Puslitbangtek Lemigas telah memenuhi spesifikasi Biodiesel SNI 7182-2015,” tutur Fadjri.

Ia juga menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan soft launching B100 dari CPO. “Kami di Kementerian Pertanian sejak tahun 2013 telah beberapakali melakukan uji coba B100 pada kendaraan bermotor, Menteri Pertanian pada bulan lalu bahkan telah menggelar soft lauch-ing dan uji coba perdana B100 dari CPO,”pungkas Fadjri.

Ke depannya, pengujian konsorsium melibatkan Puslitbangtek Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”, Badan Litbang Pertanian dan BT2MP-BPPT Koordinasi dan kerja sama antara Badan Litbang ESDM dengan Balittri Kementerian Pertanian ini diharapkan menjadi katalis penggunaan biodiesel pada kendaraan bermotor di Indonesia.

Dalam kunjungan kali ini, Kepala Badan Litbang ESDM didampingi oleh Kepala Puslitbangtek KEBTKE dan Kepala Puslitbangtek Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”, serta Perwakilan Direktorat Jenderal EBTKE dengan mengajak Kepala Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain, Ari Rahmadi, Wakil Sekretaris Jenderal APROBI, Sikin Hutomo, dan Komite Teknis Bioenergi IKABI, Iman K Reksowardojo.

Sumber: Investor Daily Indonesia