Jakarta: Pemerintah bakal menambah porsi mandatory (kewajiban) kandungan biodiesel atau kelapa sawit pada bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari 20 persen (B20) menjadi 100 persen (B100).
Hal tersebut dilontarkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Airlangga mengatakan pemerintah akan terus mengupayakan agar kandungan tersebut terus bertambah. “Jadi kita loncat ke B20. Jadi B20 PSO dan non PSO berikutnya kita usahakan B100,” kata Airlangga, Selasa, 24 Juli 2018.
Presiden Joko Widodo pun telah meminta pelaksanaan mandatory biodiesel dipercepat. Pasalnya, pemanfaatan biodiesel dan energi baru terbarukan saat ini masih terlalu kecil. “Kita tidak boleh hanya bergantung kepada energi fosil semata, karena suatu saat energi fosil akan habis,” kata Presiden Jokowi.
Menurut dia, implementasi percepatan mandatori biodisel belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena itu, ia meminta penggunaan energi terbarukan dapat dimaksimalkan.
Ia menilai penggunaan energi terbarukan sangat penting. Pasalnya, itu menyangkut dengan perbaikan neraca perdagangan Indonesia dan untuk mengurangi impor minyak. “Artinya juga akan menghemat devisa atau ada penghematan devisa di sini,” ucap dia.
Ia mau pemerintah menghemat kurang lebih USD21 juta per hari dengan bermigrasi ke biodisel ini. Karena itu, ia ingin ada komitmen yang kuat dari jajarannya untuk percepatan mandatori biodisel ini.
Sumber: Metrotvnews.com