Pengamat Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Imaduddin Abdullah berharap agar kedua pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden dalam Pemilu Presiden 2019 memperjuangkan komoditas sawit.
“Menurut saya, ini duduk perkaranya bagaimanapun juga sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia yang harus diperjuangkan, karena itu merupakan salah satu komoditas dengan penyerapan tenaga kerja paling banyak,” ujar Imaduddin kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa hal tersebut sudah terbukti bahwa industri dan perkebunan sawit telah mengurangi kemiskinan di daerah-daerah yang menjadi penghasil dari sawit.
“Namun memang pekerjaan rumahnya adalah pertama, isu keberlanjutan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa oknum masih melakukan pengelolaan sawit dengan tidak berkelanjutan. Ini menurut saya perlu didorong diskusi tersebut,” kata Imaduddin.
Kedua, menurut dia, solusi ke depannya adalah bagaimana produktivitas dari sawit ini ditingkatkan sehingga kalau produktivitas meningkat maka tidak perlu membuka lahan lagi.
“Cukup dengan lahan yang ada sudah menghasilkan produktivitas yang tinggi dan bisa memenuhi permintaan dari pasar global maupun domestik,” tutur pengamat INDEF tersebut.
Ketiga, lanjut Imaduddin, adalah ujung-ujungnya jika keduanya sebagai pemimpin tertinggi maka mereka harus menjadi garda terdepan untuk memperjuangkan di level internasional komoditas sawit. Mengingat ini menjadi komoditas andalan Indonesia.
Selain berharap kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden memperjuangkan sawit, pengamat INDEF itu juga menyarankan agar pembahasan sawit tidak cuma pada tataran produk crude palm oil atau CPO namun juga lebih pada bagaimana sawit bisa diolah menjadi produk-produk lain yang memiliki nilai tambah lebih.
Debat Pilpres 2019 akan memasuki tahap terakhir, dengan debat kelima akan membahas tema seputar ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan atau finansial, investasi, perdagangan serta industri.
Debat terakhir ini akan menghadirkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden dan rencananya digelar pada Sabtu 13 April 2019, empat hari sebelum hari pencoblosan pada Rabu 17 April 2019.
Sumber: Antaranews.com