Jakarta – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sore ini menggelar rapat soal industri sawit Indonesia. Rapat tersebut berlangsung tertutup di kantornya.
Usai pertemuan itu, luhut menjelaskan bahwa maksud digelarnya rapat adalah untuk mengatur strategi melobi atau membujuk negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa agar tidak membatasi produk sawit RI masuk ke negara mereka.
“Pemain sawit ini datang minta waktu ketemu karena tahun 2021 sawit itu akan di-ban (dilarang) masuk ke Eropa,” kata Luhut, Rabu (28/2/2018).
Bila rencana Uni Eropa melarang masuknya produk sawit RI masuk ke negara mereka berjalan di tahun 2021, dikhawatirkan akan berdampak negatif bagi industri sawit nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Uni Eropa memegang peran penting bagi industri sawit nasional mengingat volume ekspor ke kawasan ini terbilang besar.
Dari total volume ekspor sawit RI di 2016, 14%-nya masuk ke Uni Erpa.
“Kalau itu terjadi (produk sawit RI dilarang masuk Uni Eropa), itu akan mempengaruhi industri kelapa sawit kita, terutama smal holder atau plasma,” tutur Luhut.
Salah satu strategi yang akan dilakukan adalah menggelar roadshow atau rangkai kunjungan ke negara-negara Uni Eropa untuk melakukan komunikasi kepada pemimpin negaranya agar tidak melakukan pelarangan produk sawit RI di 2021.
“Saya ada rencana mau approach (pendekatan) dan kita akan roadshow ke beberapa negara di Eropa untuk menjelaskan posisi Indonesia,” tandas dia.
Sumber: Detik.com