Perkembangan perkebunan kelapa sawit baik oleh perusahaan swasta, BUMN maupun UKM (petani, supplier) menciptakan kesempatan kerja baru dikawasan pedesaan. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2015), jumlah karyawan yang bekerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit meningkat dari 718 ribu orang (2000) menjadi 3,4 juta orang (2016).
Pertumbuhan Jumalah Tenaga Kerja pada Perkebunan Kelapa Sawit (orang)
Uraian | 2000 | 2010 | 2014 | 2015 | 2016 |
Tenaga Kerja Petani Sawit | 1.360.000 | 3.420.000 | 4.104.100 | 4.281.548 | 4.432.362 |
Karyawan | 717.916 | 1.199.552 | 3.202.200 | 3.352.422 | 3.454.532 |
Tenaga Kerja Kebun Sawit | 2.077.916 | 4.619.552 | 7.306.300 | 7.633.970 | 7.886.894 |
Sumber: Kementerian Pertanian (2015)
Diperkirakan tenaga kerja pedesaan yang terserap pada perkebunan kelapa sawit masih akan meningkat dengan masih intensifnya dan makin bertambahnya luas kebun sawit. Kesepatn kerja juga tercipta di luar perkebunan kelapa sawit akibat efek tak langsung dan efek induksi komsumsi dari pertumbuhan perkebunan kelapa sawit.
Sektor-sektor pedesan yang meningkat penyerapan tenaga kerja akibat peningkatan produksi minyak sawit antara lain jasa pertanian, perdagangan, restoran, hotel dan lain-lain.
Sektor Ekonomi Pedesaan Yang Penyerapan Tenaga Kerja Meningkat Akibat Pertumbuhan CPO
Rank | Sektor Ekonomi |
1 | Jasa Pertanian |
2 | Perdagangan, Restoran dan Hotel |
3 | Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan |
4 | Tanaman Pangan |
5 | Transportasi |
6 | Jasa Keuangan |
7 | Industri Kimia |
8 | Sektor Lain |
Sumber: Tabel I-O Indonesia
Berdasarkan data tersebut diatas, jelas perkebunan kelapa sawit sangat besar peranannya baik langsung maupun tidak langsung dalam menurunkan tingkat penganguran di pedesaan.
Sumber: Mitos vs Fakta, PASPI 2017
Sumber: Sawitindonesia.com