Pontianak menjadi tuan rumah Event Borneo palm oil Stake Holder Forum (Borneo Forum). Event yang merupakan wadah para pihak yang terkait dengan Agro industri sawit khususnya di Kalimantan akan berlangsung pada tanggal 20-21 Maret di Hotel Ibis Pontianak.
Agus Sumasto ketua Borneo Forum 3 2019 mengungkapkan beragam isu yang diangkat dalam Event Borneo palm oil Stake Holder Forum (Borneo Forum) nantinya. Isu strategis itu ada yang sifatnya peluang maupun tantangan yang tujuannya untuk mewujudkan industri sawit yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Menurutnya ada beberapa tujuan yang ingin dicapai event yang digelar satu tahun sekali itu. Yakni merumuskan dan merokemendasikan solusi masalah perkelapa sawitan baik hulu maupun hilir dan memantapkan tata kelola sawit berkelanjutan. Kemudian agenda kegiatan seperti seminar yang membahas berbagai aspek dan isu terkini perkelapa sawitan regional, nasional dan Global. Lalu ada juga pameran, berupa exposure dan advokasi kepada masyarakat luas mengenai lingkungan, sosial, kesehatan serta produk inovasi terbaru perkelapa sawitan.
Ada juga, temu bisnis dan konsultasi yang nanti sebagai momentum interaksi para pelaku usaha kelapa sawit dengan pihak penyedia jasa, sarana dan prasarana maupun konsultasi tata kelola perkebunan sawit sesuai standar GAP (Good Agricultural Practices).
“Pastinya peserta yang hadir dalam seminar sebanyak 350 Orang. Mereka terdiri dari pelaku usaha perkebunan sawit lingkup Kalimantan, instansi terkait tingkat pusat dan provinsi se-Kalimantan, kepala daerah instansi terkait tingkat kabupaten se-Kalimantan Barat, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, asosiasi petani,” sebut Agus.
Kemudian ada juga pembicara kunci yang akan menyampaikan presentasi sesuai bidangnya. Seperti DR. Ir. H. Isran Noor. M.Si (Gubernur Kalimantan Timur) dengan topik, Multiplier Effect Pembangunan Kelapa sawit Berkelanjutan Terhadap Masyarakat di Kalimantan Timur.
Lalu Ir. Achmad Manggabarani, MM (Ketua Forum Pengembangan Perkebunan Strategis berkelanjutan). Topik yang dibahas Peran Strategis Komoditas sawit sebagai Motor Penggerak Ekonomi Daerah dan Nasional.
Selanjutnya Inspektur Jenderal (Pol) Drs. Didi Haryono,S.H. M.H (Kapolda Kalbar). Topik yang dibahas tentang Kesiapan Menghadapi Ancaman karhutla 2019. Terakhir ada Ria Norsan, Wakil Gubernur Kalimantan Barat yang membahas Prospek Pembangunan Pelabuhan Ekspor dan Industri Hilir di Kalimantan.
Sumber: Pontianak.tribunnews.com