SAMARINDA – Pemerintah pusat menyetujui rencana pembangunan 20 tangki timbun dan mendukung penuh pembangunan infrastruktur itu untuk Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Ba-tuta Trans Kalimantan atau MBTK di Kabupaten Kutai Timur.
Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan pemerintah pusat akan mendukung rencana sejumlah investor membangun 20 tangki timbun di kawasan tersebut yang juga telah dikonfirmasi oleh pusat.
“Sejumlah investor telah berminat membangun tangki CPO berkapasitas 2.000-3.000 ton,” ujarnya dalam penjelasan resmi, seusai bertemu Menteri Perekonomian Darmin Nasution, Selasa (2/1).
Menurut Awang, pembenahan infrastruktur jalan masuk sepanjang 17 km dan terminal crudepalm oil(CPO) telah berhasil dirampungkan, sedangkan untuk sarana penyediaan air bersih sampai sekarang masih terus berlangsung.
“Pusat sudah mengonfirmasi pembangunan infrastruktur yang dibangun Pemprov Kaltim dan Kementerian PUPR di kawasan industri Maloy,” ujarnya.
Adapun 20 tangki timbun tersebut dibangun untuk mempermudah para pengusaha perkebunan membangun industri penghiliran kelapa sawit.
Produksi CPO saat ini mencapai 2,5 juta-3 juta ton yang dihasilkan dari 1,15 juta hektare lahan kebun kelapa sawit setiap tahun. Mayoritas CPO itu diekspor ke luar Kaltim. Sementara itu, sebagai altematif peningkatan nilai tambah, 70% hasil produksi dialokasikan dan diolah menjadi produk turunan unggulan, seperti margarin, minyak goreng, kosmetik, sabun hingga deterjen.
Disahkannya payung hukum terkait dengan Peraturan Daerah Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan menambah optimisme Awang. Gubernur berharap tak lama lagi pembangunan kawasan industri CPO dapat terwujud.
“Ke depan tidak ada lagi hasil produksi perkebunan, pertanian hingga batu bara dan migas yang diekspor mentah-mentah keluar,” sebut Awang.
Sebagai informasi, pada awal Oktober 2017, dua investor Jepang, yaitu Global Holdings dan Locke Hallard menjajaki rencana pembangunan.
Sebagai tahap awal dilakukan penandatanganan kesepahaman kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) antara Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Melati Bhakti Satya (MBS) Agus Dwitarto dengan Presiden Direktur Global Holdings, Fujiki Junichi dan Kuasa Locke Hallard, Hidehiro Sekine. Sesuai rencana, pembangunan 20 tangki akan melalui dua tahap, pada tahap awal sebanyak enam tangki, kemudian akan disusul 14 tangki lainnya.
Sumber: Bisnis Indonesia